Tanpa Kamu Sadari, 7 Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Bisa Merusak Gigi

5 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kerusakan pada gigi nyatanya tidak melulu berasal dari hal besar, melainkan dari kebiasaan kecil yang dilakukan hampir setiap hari.

Masalah gigi tidak selalu disebabkan oleh jarang menyikat gigi. Tanpa disadari, sejumlah kebiasaan sehari-hari justru bisa merusak enamel, memicu gigi berlubang, hingga meningkatkan risiko gigi patah dan penyakit gusi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai dari cara mengunyah, pola makan, hingga kebiasaan saat beraktivitas, semuanya berperan terhadap kesehatan gigi. Karena itu, penting untuk mengenali kebiasaan sehari-hari yang kerap dianggap sepele, tetapi justru berisiko merusak gigi secara perlahan.


Kebiasaan sepele yang bikin gigi rusak

Melansir dari berbagai sumber, berikut merupakan kebiasaan yang bikin gigimu cepat rusak sehingga perlu dihindari.

1. Mengunyah es batu atau benda keras

Mengunyah es batu sering dianggap sepele karena bebas gula. Padahal, kebiasaan ini bisa menyebabkan gigi retak atau patah.

"Kebiasaan ini mengikis enamel dan dapat menciptakan retakan kecil yang memburuk seiring waktu," ujar Dokter Nicole Khalife, melansir Real Simple.

Jika kebiasaan ini terus dilakukan, gigi juga bisa menjadi lebih sensitif terhadap makanan panas dan dingin. Dokter menyarankan mengganti kebiasaan tersebut dengan mengunyah permen karet bebas gula untuk merangsang produksi air liur.


2. Menggunakan gigi sebagai 'alat'

Membuka tutup botol, plastik kemasan, atau menggigit benda asing dengan gigi merupakan kebiasaan yang kerap dilakukan karena praktis. Namun, gigi tidak dirancang untuk menahan tekanan seperti alat.

Kebiasaan ini berisiko menyebabkan gigi depan retak, terkelupas, bahkan patah. Selain itu, benda yang masuk ke mulut juga bisa membawa bakteri yang meningkatkan risiko infeksi.

3. Sering makan camilan sepanjang hari

Makan camilan terlalu sering, terutama makanan manis dan bertepung, dapat memicu pembentukan asam di mulut. Setiap kali makan, bakteri di plak akan menghasilkan asam yang menyerang enamel gigi.

Berbeda dengan makan besar, ngemil menghasilkan air liur lebih sedikit sehingga sisa makanan dan asam lebih lama menempel di gigi. Akibatnya, risiko gigi berlubang dan radang gusi meningkat.


4. Menggertakkan gigi

Menggertakkan gigi, terutama saat tidur, sering tidak disadari penderitanya. Kebiasaan ini dapat mengikis enamel, meratakan permukaan gigi, hingga menyebabkan nyeri rahang dan sakit kepala.

Dalam jangka panjang, bruxism bisa menyebabkan gigi retak atau tanggal. Dokter gigi biasanya menyarankan penggunaan pelindung gigi (night guard) serta mengelola stres sebagai pemicu utama.

5. Mengonsumsi minuman manis dan bersoda

Minuman bersoda, minuman olahraga, dan jus buah kemasan mengandung gula dan asam tinggi yang dapat mengikis enamel gigi. Bahkan minuman diet tanpa gula tetap mengandung asam yang berbahaya bagi gigi.

Jika dikonsumsi terlalu sering, minuman ini bisa mempercepat kerusakan gigi. Air putih tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi sekaligus kesehatan gigi.

6. Menyikat gigi terlalu keras

Menyikat gigi dengan tekanan kuat sering dianggap lebih bersih. Padahal, kebiasaan ini justru bisa mengikis enamel dan membuka lapisan dentin yang lebih sensitif.

Penggunaan sikat berbulu lembut dan teknik menyikat melingkar secara perlahan. Menyikat terlalu keras juga dapat menyebabkan gusi turun dan gigi terlihat lebih panjang.

7. Jarang menggunakan benang gigi

Sikat gigi tidak mampu menjangkau sela-sela gigi dan area bawah gusi. Jika jarang flossing atau menggunakan benang gigi, sisa makanan dan plak akan menumpuk di area tersebut.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat memicu radang gusi, bau mulut, hingga kerusakan gigi yang memerlukan perawatan serius seperti tambalan atau perawatan saluran akar.

Menjaga kesehatan gigi bukan hanya soal rajin menyikat gigi, tetapi juga menghindari kebiasaan buruk yang sering luput dari perhatian.

Mengubah kebiasaan kecil sehari-hari dapat membantu mencegah kerusakan gigi dan mengurangi risiko perawatan gigi yang mahal di kemudian hari.

(nga/fef)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |