Tata Ulang Sistem Ekonomi, Prabowo Lawan Praktik Serakahnomics

9 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto menyerukan langkah konkret dalam menghadapi persoalan distribusi pangan nasional, khususnya praktik yang merugikan petani dan masyararakat. Dia menegaskan, pentingnya keberanian negara dalam menata ulang sistem ekonomi yang lebih adil dan berpihak pada rakyat.

Salah satu fokus utama Prabowo adalah praktik curang di sektor penggilingan padi. RI 1 mengungkap, sejumlah pelaku usaha besar diduga membeli gabah di bawah harga pasar dan menjual kembali beras biasa dengan label premium di atas harga eceran tertinggi.

"Penggiling padi adalah cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak. Kalau penggiling padi tidak mau tertib, tidak mau patuh kepada kepentingan negara, ya saya gunakan sumber hukum ini. Saya katakan, saya akan sita penggiling-penggiling padi itu," kata Prabowo saat meresmikan peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) di Desa Bentangan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).

Menurut laporan yang diterima Prabowo, potensi kerugian akibat praktik semacam itu bisa mencapai Rp 100 triliun per tahun. Dana sebesar itu, kata dia, seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan sektor vital seperti pendidikan.

"Kalau kita tertibkan ini, kita punya Rp 100 triliun tiap tahun. Kita hanya mampu memperbaiki 11 ribu sekolah tahun ini, anggarannya 19 triliun. Kalau saya punya Rp 100 triliun tiap tahun. Berarti kita bisa perbaiki 100 ribu sekolah. Kita punya 330 ribu sekolah. Dalam tiga setengah tahun kita akan perbaiki semua sekolah di seluruh Indonesia," ucap Prabowo.

Untuk menggembarkan praktik culas pengusaha seperti itu, Prabowo memperkenalkan istilah "serakahnomics". Menurut dia, serakahnomics untuk menggambarkan pola ekonomi yang terlalu mengutamakan keuntungan tanpa mempertimbangkan kepentingan sosial.

Prabowo menyampaikan, model ekonomi seperti itu tidak sejalan dengan semangat keadilan dan kesejahteraan yang diamanatkan dalam konstitusi. Karena itu, akan melawan praktik serakahnomics.

"Ada yang mengatakan ada mazhab ekonomi liberal, neoliberal, klasik, pasar bebas, sosialis, ekonomi komando dan sebagainya. Ini bukan. Ini lain. Ini saya beri nama. Serakahnomics. Ini adalah serakahnomics," ujar Prabowo.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |