Tentara Israel Serbu RS Indonesia, Disebut Siapkan Penghancuran Total

1 day ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pasukan penjajahan Israel (IDF) dilaporkan kembali menyerbu Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, Senin malam. Kali ini, penyerbuan yang diikuti pengusiran pasien tersebut diduga bagian dari rencana peledakan sampai hancur rumah sakit yang didanai sumbangan warga Indonesia tersebut. 

Sebelum menyerbu masuk,staf medis dan puluhan orang, termasuk pasien yang sakit kritis, dipaksa meninggalkan fasilitas tersebut. Mengutip para saksi, kantor berita Palestina WAFA mengatakan sekitar 55 orang, termasuk seorang anak yang berada dalam perawatan intensif, terpaksa meninggalkan rumah sakit setelah hampir 10 hari tanpa akses terhadap makanan atau air. 

Evakuasi paksa tersebut dilakukan melalui koordinasi dengan organisasi-organisasi internasional, kata WAFA, seraya menambahkan bahwa hal itu terjadi di tengah kekhawatiran akan datangnya serangan udara Israel. Saksi mata menambahkan bahwa ada kekhawatiran bahwa pasukan pendudukan akan meledakkan rumah sakit Indonesia, sama seperti mereka meledakkan Rumah Sakit Ginjal Noura Al-Kaabi kemarin.

Pasukan penjajah Israel menghancurkan pusat dialisis (cuci darah) Noura al-Kaabi di Gaza utara pada Ahad (1/6/2025). Fasilitas tersebut berafiliasi dengan Rumah Sakit Indonesia.

Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan bahwa penghancuran pusat dialisis menempatkan kesehatan pasien ginjal pada risiko bencana yang tak terbayangkan. Kementerian Kesehatan mengungkap, ada 41 persen pasien ginjal telah meninggal selama perang karena tidak diberi akses ke pusat dialisis. Sementara itu, mereka menghadapi penghancuran fasilitas dan departemen dimana hidup mereka bergantung.

Pasukan Israel telah berulang kali melakukan serangan ke RS Indonesia, salah satu rumah sakit terbesar di utara Gaza itu sejak awal agresi pada 2023. Yang terkini dilakukan pada Mei Lalu. 

Serangan kala itu melumpuhkan semua fasilitas kesehatan di sana. "Pendudukan Israel telah meningkatkan pengepungan dengan serangan besar di sekitar Rumah Sakit Indonesia dan sekitarnya, melarang masuk pasien, staf medis, dan perbekalan, sehingga rumah sakit itu tidak berfungsi," kata Kementerian Kesehatan Gaza saat itu. RS Indonesia menjadi fasilitas medis besar terakhir yang ditutup di wilayah itu setelah RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun.

Ketua Presidium MER-C, dr Hadiki Habib, mengatakan pengrusakan oleh Israel itu melukai bangsa dan rakyat Indonesia yang sudah bersusah payah membangun dan mengoperasikan Rumah Sakit Indonesia untuk menolong warga Palestina. Habib menjelaskan pada 28 Mei 2025 penjajah Israel menghancurkan Sumber energi listrik rumah sakit Indonesia dan fasilitas vital lainnya meliputi air dan gas medis.

Beberapa staf RSI dan relawan MER-C lokal menolak dievakuasi dari dalam RS Indonesia demi menjaga amanah meskipun sumber pangan hampir habis. “Namun, penderitaan masyarakat sangat besar akibat kelaparan dan opsi bantuan terbatas karena blokade pangan,” kata dia menambahkan.

Pemerintah Indonesia telah mengutuk serangan berulang ke Rumah Sakit (RS) Indonesia. "Indonesia mengecam keras serangan yang terus dilakukan Israel di seluruh Jalur Gaza, termasuk terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara. Serangan Israel terhadap fasilitas sipil merupakan pelanggaran berat atas hukum internasional, hukum humaniter internasional, dan hak asasi manusia," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI lewat akun X resminya, Selasa (20/5/2025). 

Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional mengambil tindakan tegas guna menegakkan hukum internasional dan menghentikan kekejaman Israel. "Gencatan senjata permanen dan akses seluas-luasnya bagi bantuan kemanusiaan harus segera diwujudkan," tulis Kemlu RI dalam unggahannya. 

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |