Terungkap, Pesantren Sudah Diwajibkan Punya Bangunan Sesuai Standar Keselamatan, Ini Juknisnya

4 hours ago 1

Foto udara tim gabungan melakukan pembongkaran material untuk memudahkan pencarian korban bangunan mushala ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan total korban tercatat sebanyak 167 orang, 118 orang telah ditemukan dengan rincian 103 orang selamat, 14 orang meninggal dunia dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan dan sebanyak 49 orang diduga masih tertimbun material bangunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pembina Yayasan Pesantren Ramah Anak KH Rakhmad Zailani Kiki mengungkapkan, sebenarnya sudah ada petunjuk teknis atau juknis pemerintah yang mengatur tentang bangunan pondok pesantren yang ramah anak, yaitu yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam.

Menurut dia, juknis tersebut   ada di Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1262 Tahun 2024 Tentang Petunjuk  Teknis Pengasuhan Ramah Anak di Pesantren, yaitu nomor 5 Sumber Daya Pendukung di poin B tentang sarana dan prasarana (sarpras) pengasuhan yang menyatakan: Pertama,  lingkungan pesantren harus aman untuk tempat tinggal dan aktivitas santri;  dan kedua, pesantren perlu merancang bangunan yang memenuhi standar keselamatan, membangun sistem keamanan yang melindungi santri.

"Jadi sudah sangat jelas juknisnya, namun kelemahannya belum ada sanksi terhadap pondok pesantren yang tidak memenuhi dua ketentuan sarpras pengasuhan di juknis ini,” ujar dia lewat keterangan tertulis, Rabu (8/10/2025).

Dia berharap Kementerian Agama  dapat merumuskan dan menetapkan aturan sanksi bagi pondok pesantren yang tidak menjalankan dua ketentuan sarpras pengasuhan di juknis tersebut. Semisal, ujar dia, dengan mencabut izin operasional pesantren sampai menghentikan aktivitas pesantren.

"Bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak-pihak terkait karena alasan keselamatan santri,” ujar Kiai Kiki.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |