Jakarta, CNBC Indonesia - Kesepakatan penjualan TikTok ke pemilik Amerika Serikat makin dekat dengan kenyataan. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani executive order (peraturan presiden) untuk mendukung proses negosiasi akuisisi saham TikTok dari ByteDance.
Dalam acara penandatanganan perpres penjualan TikTok, Wakil Presiden AS JD Vance juga mengungkapkan bahwa kesepakatan tersebut menempatkan valuasi bisnis TikTok di Amerika Serikat senilai US$ 14 miliar (Rp 243 triliun). Harga saham tersebut jauh di bawah perkiraan analis.
Perpres yang ditandatangani Trump menyatakan isi negosiasi kesepakatan penjualan TikTok sudah sesuai dengan perintah UU divestasi. UU divestasi TikTok yang ditandatangani Presiden AS sebelum Trump, Joe Biden, mewajibkan TikTok dimiliki oleh entitas AS atau diblokir. Kepemilikan China dinilai berisiko karena pemerintah Beijing bisa mengakses platform TikTok dan algoritmanya untuk menyebarkan informasi palsu, propaganda, dan untuk memata-matai warga AS.
Namun, menurut Reuters, negosiasi masih harus dilakukan untuk beberapa poin penting terutama penguasaan atas alogritma.
"Ada perlawanan dari China, tetapi dasarnya kami ingin agar TikTok terus beroperasi, kami juga ingin melindungi data pribadi warga AS sesuai hukum yang berlaku," kata Vance seperti dikutip oleh Reuters.
Trump menyatakan bahwa dirinya dan Presiden China Xi Jinping sudah setuju agar negosiasi terus berlanjut.
"Saya sudah bicara dengan Presiden Xi. Pembicaraan berjalan baik. Saya ceritakan apa yang kami lakukan, dia bilang silakan lanjutkan," kata Trump.
Valuasi US$ 14 miliar atas bisnis TikTok di AS jauh lebih rendah dibanding dengan valuasi perusahaan pemilik TikTok yaitu ByteDance. Harga seluruh saham ByteDance, berdasarkan aksi perusahaan membeli kembali saham milik karyawan beberapa bulan lalu, telah melampaui US$ 330 miliar (Rp 5.533 triliun).
Menurut analis Wedbush Securities, Dan Ives, TikTok dihargai antara US$ 30 miliar hingga US$ 40 miliar pada April 2025. Proyeksi harga tersebut adalah nilai bisnis perusahaan tanpa algoritma.
Narasumber Reuters menyatakan Oracle dan perusahaan investasi Silver Lake akan menguasai 50 persen saham entitas bisnis TikTok di AS. Perusahaan AS yang kini memiliki saham di ByteDance, bakal menguasai 30 persen saham. Namun, porsi saham ini bisa terus berubah karena minat investor lain. Adapun, kepemilikan ByteDance bakal menyusut hingga di bawah 20 persen.
Gedung Putih sebelumya menyatakan 1 dari 7 anggota dewan komisaris perusahaan TikTok di AS bakal diisi oleh warga AS. ByteDance bakal mengisi sisa 1 kursi komisaris.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Pengguna TikTok Diam-Diam Dikirim ke China, Terbongkar