Waspada Serbuan Iran, Pangkalan Udara Terbesar AS di Arab Siaga Perang

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan keamanan dan membatasi akses ke pangkalan udaranya yang terbesar di Timur Tengah, Al-Udeid Air Base di Doha, Qatar, di tengah meningkatnya eskalasi konflik antara Israel dan Iran.

Langkah ini diambil seiring dengan pemindahan kembali sejumlah aset militer AS ke kawasan tersebut, yang menunjukkan peningkatan kesiapsiagaan pertahanan AS terhadap potensi ancaman dari Iran maupun kelompok proksi regional, di tengah kemungkinan keterlibatan langsung Washington dalam konflik yang sedang memanas.

"Karena kehati-hatian ekstra dan mempertimbangkan meningkatnya ketegangan di kawasan, Kedutaan Besar AS telah menyarankan seluruh personelnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan untuk sementara membatasi akses ke Pangkalan Udara Al Udeid," demikian isi pernyataan resmi dalam security alert yang dipublikasikan di situs web Kedutaan Besar AS di Qatar, dikutip Kamis (19/6/2025).

"Kami juga merekomendasikan warga negara AS di Qatar untuk mengambil tindakan pencegahan serupa," lanjut pernyataan tersebut.

Pangkalan Udara Al-Udeid merupakan pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah dan berfungsi sebagai pusat strategis bagi operasi udara Amerika Serikat di wilayah Teluk dan sekitarnya. Di dalam kompleks ini, AS juga menempatkan pasukan, peralatan, dan fasilitas komando yang krusial.

Iran sebelumnya telah menyatakan akan menyerang target-target militer AS di kawasan, termasuk pangkalan di Qatar dan Bahrain, jika negaranya menjadi sasaran serangan langsung oleh AS atau Israel. Ancaman tersebut kini terasa lebih nyata seiring berkembangnya konflik Israel-Iran yang telah memasuki tahap saling serang langsung dalam beberapa hari terakhir.

Presiden Donald Trump juga diketahui melakukan kunjungan ke Al-Udeid bulan lalu, dalam tur tingginya ke kawasan Teluk.

"Tidak lengkap rasanya kunjungan ke Teluk tanpa memberi hormat kepada mereka yang menjaga Amerika tetap aman, kuat, dan bebas."

Pada 2024, pangkalan ini juga digunakan untuk pengiriman pesawat pembom strategis B-52H Stratofortress yang memiliki kemampuan membawa senjata nuklir.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bersih-Bersih Militer ala Trump Dimulai, Transgender Bakal Dipecat

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |