Yordania Benarkan Cegat Drone Iran yang Ditujukan ke Israel

15 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Militer Yordania mengumumkan bahwa mereka mencegat rudal dan drone Iran yang memasuki wilayah udaranya, saat sirene berbunyi di negara kerajaan tersebut menyusul serangan besar Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025) pagi waktu setempat. Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Angkatan Bersenjata Yordania, militer mengindikasikan, intersepsi tersebut dilakukan sebagai respons atas kekhawatiran, drone yang diluncurkan oleh Iran sebagai respons terhadap serangan Israel dapat mendarat di wilayahnya.

Menurut pejabat di Amman, dilaporkan Middle East Eye, pertahanan udara Yordania diaktifkan sebagai hasil dari "penilaian militer bahwa rudal dan pesawat nirawak kemungkinan akan jatuh di wilayah Yordania, termasuk di daerah berpenduduk, yang menyebabkan korban jiwa." Rekaman video menunjukkan sirene serangan udara berbunyi di Yordania saat pesawat nirawak Iran memasuki wilayah udara kerajaan tersebut.

Pernyataan tersebut lebih lanjut menekankan bahwa angkatan bersenjata beroperasi untuk "melindungi perbatasan negara melalui darat, laut, dan udara, dan tidak akan membiarkan pelanggaran wilayah udara Yordania dalam keadaan apa pun," mendesak warga untuk menahan diri dari menyebarkan rumor yang dapat "memicu kepanikan dan kekacauan".

Pada Jumat dini hari waktu setempat, Israel melancarkan serangan besar terhadap Iran. Negeri Zionis tersebut mengeklaim, mengambil tindakan tersebut karena Republik Islam tersebut telah mulai membangun hulu ledak nuklir. Media Iran melaporkan bahwa ledakan dilaporkan terjadi di Natanz, ibu kota Teheran dan tempat lainnya. Pun Kepala Garda Revolusi, Hossein Salami dilaporkan ikut tewas, begitu pula dua ilmuwan, Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi.

Abbasi adalah kepala Organisasi Energi Atom pada 2011-2013, yang selamat dari upaya pembunuhan pada 2010. Sementara Tehranchi adalah seorang fisikawan teoretis. Kedua ilmuwan tersebut tampaknya telah menjadi sasaran target Israel di rumah mereka.

Televisi pemerintah Iran juga melaporkan, anak-anak telah tewas dalam setidaknya satu serangan udara, di daerah permukiman Teheran. Nour News melaporkan beberapa "ledakan keras" di dan sekitar Teheran, seraya menambahkan bahwa sistem pertahanan udara negara itu dalam keadaan siaga penuh, dan semua penerbangan di bandara internasional Imam Khomeini telah ditangguhkan.

Sebagai tanggapan, Iran menembakkan lebih dari 100 pesawat nirawak ke Israel. Juru Bicara militer Israel Effie Defrin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "semua susunan pertahanan (udara) telah beroperasi untuk mencegat ancaman. "Ini adalah peristiwa yang berbeda dengan apa yang telah kita alami sejauh ini, dan kita memperkirakan jam-jam yang sulit," tambahnya.

Hamas kutuk Israel

Hamas telah mengutuk keras agresi terbaru Israel terhadap Iran yang "bersaudara" setelah puluhan lokasi dan pejabat senior menjadi sasaran di Republik Islam tersebut, sebuah tindakan yang telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh gerakan tersebut menggambarkan serangan tersebut sebagai "eskalasi yang berbahaya", dengan peringatan bahwa hal itu mengancam untuk "mengacaukan wilayah tersebut".

"Agresi brutal ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap norma dan konvensi internasional dan menegaskan sekali lagi bahwa proyek Zionis menimbulkan ancaman eksistensial bagi seluruh wilayah, bukan hanya Palestina.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |