Zelensky Mendadak Bilang Siap Mundur, Rencana Utamanya Terungkap

3 hours ago 1

Jakarta,CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan siap mundur tak lagi berminat ikut dalam Pemilu berikutnya. Hal itu disampaikannya dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan Kamis (25/9/2025).

Reuters melansir, Pemilihan Presiden di Ukraina yang seyogiayanya dijadwalkan tahun 2024 lalu harus ditangguhkan karena kondisi darurat militer yang diberlakukan, sebagai dampak invasi skala penuh oleh Rusia di negara itu sejak Februari 2022 silam. Zelensky terpilih menjadi Presiden Ukraina pada tahun 2019.

"Jika kita mengakhiri perang dengan Rusia, saya siap tidak ikut (Pemilu) karena Pemilu bukanlah tujuan saya," kata Zelensky, dikutip dari Reuters, Kamis (25/9/2025).

"Di masa yang sangat sulit ini, saya sangat ingin bersama negara saya, membantu negara saya. Tujuan saya adalah mengakhiri perang," ucapnya.

Zelensky menyebut akan meminta parlemen Ukraina menggelar Pemilu jika gencatan senjata tercapai.

Dilaporkan Reuters, hasil jajak pendapat pada awal September 2025 oleh Institut Sosiologi Internasional Kyiv menunjukkan, sekitar 59% warga Ukraina percaya pada Zelensky, sedangkan 34% responden menyatakan tidak percaya.

Sebelumnya, saat berpidato Sidang Umum PBB ke-80 di New York, Rabu (24/9/2025) waktu setempat, Zelensky menyinggung "pertemanan yang kuat yang benar-benar bersedia membantu dan membela".

Kata Zelensky, hukum internasional akan berlaku jika memiliki teman yang kuat dan akan berfungsi dengan senjata. Dilansir Reuters, pernyataan pembuka Zelensky ini sinyal permohonannya agar ada lebih banyak bantuan militer.

Tak hanya itu, Zelensky menyebut, situasi akan semakin memburuk. Menyusul adanya ancaman perang drone atau pesawat tanpa awak yang bisa melanda negara-negara di dunia.

Di sisi lain, dia mempertanyakan posisi institusi internasional, seperti PBB dan NATO, yang menurutnya justru bergerak lambat.

Dia mencontohkan bagaimana pesawat tanpa awak Rusia bisa melanggar wilayah udara Polandia. "..dan hanya empat yang berhasil dihentikan," cetusnya, dikutip dari Reuters, Rabu (24/9/2025). 


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Trump Emosi Putin 'Tidak Ada Gunanya', Siapkan Rentetan Sanksi Baru

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |