REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan massa aksi Indonesia Lawan Genosida Dukung Palestina Merdeka berkumpul di sekitar panggung utama yang berada di dekat Patung Kuda Silangan Monas pada Ahad (12/10/2025). Massa aksi terus berteriak meneriakan dukungan untuk Palestina agar segera merdeka.
"Free free Palestine, free free Palestine, Palestine will be free," kata massa aksi Lawan Genosida Dukung Palestina Merdeka, Ahad (12/10/2025).
Bella (26 tahun) peserta Aksi Dukung Palestina Merdeka mengatakan sebagai masyarakat dan sebagai Muslim sudah sewajarnya menentang Zionis Israel yang melakukan penjajahan. Bahkan Zionis Israel sudah terbukti melakukan genosida, mereka membunuh anak-anak dan wanita.
"Sungguh tidak bisa membayangkan apa yang ada dalam pikiran militer Israel, mengapa mereka tega menjatuhkan bom kepada para wanita dan anak-anak di Gaza yang sedang kelaparan dan kesulitan," kata Bella kepada Republika, Ahad (12/10/2025) pagi.
Sudaryanto (53 tahun) dari warga Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa sangat prihatin dengan apa yang terjadi di Gaza, Palestina. Sungguh tidak bisa membayangkan beban yang ditanggung warga Gaza korban genosida.
"Dari sisi kemanusiaan kita sangat prihatin, saudara kita di Gaza jadi korban genosida," kata Sudaryanto bersama istrinya.
Ketua Pelaksana Aksi Indonesia Lawan Genosida Dukung Palestina Merdeka, Namsianto Wakhid mengatakan lebih dari 10 ribu massa aksi Indonesia Lawan Genosida Dukung Palestina Merdeka berkumpul di Silang Monas dekat Patung Kuda. Massa bukan hanya dari Jakarta tapi dari luar daerah juga, ada sekitar 250 bus dari berbagai daerah di Jawa dan Sumatra.
Panitia aksi melalui aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Lawan Genosida Dukung Palestina Merdeka, ingin mengabarkan kepada semua pihak agar Indonesia tidak boleh setengah hati dalam membela Palestina. Indonesia tidak pernah dalam sejarahnya tidak berpihak kepada Palestina.
"Maka kita ingatkan pemerintah agar tidak mencoba-coba melakukan hubungan diplomatik dengan Israel, karena itu mencederai rakyat dan konstitusi negara Indonesia," ujarnya.
Terkait atlet Israel yang akan berlaga di Indonesia, Namsianto menambahkan, masyarakat Indonesia menentang penjajahan tidak boleh lengah. Warga Israel biasanya memiliki dua kewarganegaraan. Jangan sampai atlet Israel masuk Indonesia pakai visa negara lain.
"Kalau pemerintah merespon itu (reaksi masyarakat menolak atlet Israel dengan menunggu viral, maka kita harus antisipasi atlet Israel datang sini dengan visa negara lain," ujarnya.
Ia menegaskan, masyarakat yang menentang genosida dan penjajahan harus mengantisipasi dan harus menghalang atlet Israel datang ke Indonesia. Di panggung utama aksi Dukung Palestina Merdeka diserukan kepada masyarakat yang menentang penjajahan dan genosida agar memboikot produk-produk terafiliasi Israel.
"Jangan belanja produk-produk yang mendukung Israel," ujar seseorang yang berteriak dari panggung utama.
Di panggung utama diserukan agar massa aksi terus memboikot produk terafiliasi Israel. Diingatkan agar massa aksi dan masyarakat yang menentang penjajahan terus melakukan jihad ekonomi dengan memboikot produk-produk terafiliasi Israel.