7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Bikin Daya Ingat Melemah

4 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Pernah merasa gampang lupa meletakkan barang, sulit fokus, atau cepat lelah saat bekerja? Bisa jadi penyebabnya bukan sekadar faktor usia, melainkan kebiasaan kecil sehari-hari yang ternyata berdampak besar pada kesehatan otak.

Para ahli neurologi menyebutkan bahwa apa yang kita lakukan setiap hari, mulai dari pola tidur, pilihan makanan, hingga cara mengelola stres, berkontribusi pada tajam tidaknya daya ingat.

Menurut Jon Artz, seorang neurolog bersertifikat, setiap orang mulai kehilangan jaringan otak sejak usia 40-an. Meski begitu, kemampuan otak masih bisa dipertahankan berkat cognitive reserve, yaitu kapasitas otak untuk beradaptasi terhadap penurunan fungsi kognitif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebiasaan yang kita jalani sepanjang hidup sangat berpengaruh pada seberapa baik otak mampu bekerja di usia lanjut," jelas Artz.

Lantas, kebiasaan apa saja yang diam-diam bisa merusak memori? Berikut penjelasan para ahli, melansir EatingWell:

1. Kurang tidur

Tidur adalah "vitamin" utama bagi otak. Artz menegaskan, kurang tidur bisa menurunkan konsentrasi, memicu kelelahan, dan membuat emosi lebih mudah terpancing.

"Jika tidak bisa fokus, otomatis sulit menyimpan informasi," ujarnya. Lebih jauh lagi, tidur dalam fase dalam (deep sleep) penting untuk mengonsolidasikan memori.

2. Terlalu sering minum alkohol

Debat soal alkohol memang panjang, tapi Artz menegaskan, Alkohol tidak memberi manfaat apa pun bagi tubuh maupun otak. Jumlah berlebihan jelas berbahaya, dan ada banyak alasan lain untuk membatasi atau bahkan menghindarinya.

3. Terlalu bergantung pada AI

Teknologi memudahkan hidup, tapi ternyata bisa melumpuhkan kreativitas. Penggunaan AI membuat sebagian orang jarang melatih kemampuan berpikir deduktif.

Meski dampaknya masih diteliti lebih lanjut, ia menyarankan agar tetap mengasah keterampilan berpikir kritis dengan tidak sepenuhnya bergantung pada AI.

4. Konsumsi gula tambahan dan lemak jenuh berlebih

Makanan manis, gorengan, dan tinggi lemak jenuh bukan hanya buruk untuk jantung, tapi juga bisa menghambat komunikasi sel-sel otak. Moon menyarankan agar porsi makanan semacam ini dibatasi, dan menggantinya dengan ikan, protein nabati, sayuran hijau, serta makanan fermentasi untuk mendukung kesehatan otak.

5. Terlalu banyak duduk

Gaya hidup modern membuat banyak orang kurang bergerak. Padahal, aktivitas fisik adalah kunci kesehatan otak. Tidak ada satu pun manfaat dari hidup sedentari. Melakukan olahraga aerobik hingga 300 menit per minggu sangat disarankan, untuk menjaga fungsi otak tetap optimal.

6. Tidak mengelola stres

Hidup tanpa stres nyaris mustahil, tapi cara kita menghadapinya sangat menentukan. Stres melepaskan hormon kortisol yang bisa mengganggu area otak pengatur memori.

Ingat, stres mencuri memori kita. Cobalah praktik sederhana seperti pernapasan kotak (box breathing), berjalan di alam, atau menulis jurnal sebagai cara manajemen stres yang efektif.

7. Mengabaikan tekanan darah

Hipertensi bisa merusak pembuluh darah kecil di otak yang lama-lama menurunkan fungsi saraf. Rutin memantau tekanan darah di rumah, minimal tiga kali seminggu dengan alat tensi di lengan atas pun sangat disarankan.

(tis/tis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |