Angola dan Ethiopia Minati Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Angola dan Ethiopia menyatakan minat memperdalam kerja sama di bidang pertanian dengan Indonesia. Ketertarikan tersebut disampaikan melalui rangkaian pertemuan bilateral di sela KTT G20 Afrika Selatan 2025. Airlangga menyebut kedua negara itu berencana melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada tahun depan untuk menindaklanjuti pembahasan yang berkembang.

"Terkait dengan pertemuan bilateral tadi baik dari Angola maupun Ethiopia menyatakan keinginan untuk berkunjung ke Indonesia. Dan tadi disampaikan mungkin pada kesempatan pertama di tahun depan mereka ingin berkunjung ke Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers di salah satu hotel di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025) malam waktu setempat.

Pemerintah Indonesia akan menyiapkan langkah teknis melalui kementerian terkait, termasuk melaporkan hasil pembahasan kepada Presiden untuk membuka peluang pendalaman kerja sama.

Airlangga menuturkan beberapa perusahaan Indonesia sebenarnya telah beroperasi di Ethiopia. Namun, diperlukan kerangka kerja sama baru di bidang pertanian agar investasi kedua negara semakin berkembang.

"Kalau di Ethiopia, beberapa investor Indonesia sudah masuk di sana, lima sampai enam perusahaan (Indonesia) dan tentunya mereka juga membutuhkan support dari Indonesia terutama untuk di sektor agrikultur dan juga sektor-sektor yang mereka sangat butuhkan yaitu derivatif daripada kelapa sawit," katanya.

Selain Angola dan Ethiopia, sejumlah negara lain turut menyampaikan minat kerja sama dengan Indonesia di berbagai sektor. Finlandia, misalnya, menunjukkan ketertarikan menanamkan investasi pada industri pusat data (data center).

"Negara lain seperti Finlandia yang kita tahu negara dengan teknologi tinggi, mereka berminat untuk masuk (investasi) di dalam data center," ujar Airlangga.

Kerja sama lain yang dibahas yakni penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Dahana dan perusahaan pertahanan Jerman, Rheinmetall, terkait rencana pembangunan fasilitas bahan peledak.

Di sektor energi, Airlangga menyebut adanya rencana investasi di hulu migas dengan estimasi nilai mencapai 2,6 miliar dolar AS. "Kemudian juga ada di (sektor) hulu migas dengan perkiraan investasi sekitar 2,6 miliar (dolar AS), namun ini masih tahap lanjutan baik Pertamina dengan mitranya," katanya.

Adapun KTT G20 kali ini berfokus pada tiga sesi utama yang mengangkat berbagai isu global. Sesi pertama membahas ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta persoalan utang negara berkembang.

Sesi kedua mengangkat tema pembangunan dunia yang tangguh (resilient world), mencakup mitigasi kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan, serta sistem pangan.

Sesi ketiga membahas isu pekerjaan layak (decent work), tata kelola kecerdasan buatan (artificial intelligence), serta mineral kritis yang menjadi fokus usulan Indonesia pada pertemuan tahun ini.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |