Wamenlu Soroti Peningkatan Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia di G20

2 hours ago 1

Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Natsir menyoroti dorongan sejumlah negara anggota G20 untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia di bidang pertanian dalam rangkaian pertemuan bilateral Forum G20 di Afrika Selatan.

"Yang menarik adalah beberapa negara Afrika yang sengaja kita ketemu karena mereka ingin meningkatkan kerjasama ekonomi," kata Arrmanatha dalam konferensi pers daring terkait hasil KTT G20 dari Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025) malam waktu setempat.

Arrmanatha menjelaskan dari enam pertemuan bilateral yang dilakukan Indonesia dengan negara-negara anggota G20, mayoritas membahas penguatan kerja sama ekonomi. Salah satu sektor yang paling diminati adalah pertanian, khususnya komoditas kopi.

Ia mencontohkan permintaan dari Republik Angola yang ingin belajar lebih jauh mengenai pengembangan budi daya kopi luwak. India juga menyampaikan ketertarikan serupa. "Jadi, kerja sama ini terkait dengan hal-hal yang ekonomi yang bersifat lebih maju, tapi juga yang fundamental basic," ujarnya.

Arrmanatha menambahkan, KTT G20 Afrika Selatan menutup rangkaian kepemimpinan negara-negara berkembang dalam forum tersebut. "Dan dengan ini menunjukkan bahwa Global South tidak saja menjadi penonton dalam tata kelola global khususnya di bidang ekonomi, tapi juga menjadi co-drivers," katanya.

Ia menyebut hasil Leaders Declaration mencerminkan kepentingan negara berkembang, termasuk isu penanganan utang, pengurangan risiko bencana, serta tantangan terhadap sistem keuangan internasional.

Wamenlu juga menyoroti langkah Afrika Selatan selaku Presidensi G20 yang melakukan peninjauan menyeluruh terhadap peran G20 selama dua dekade terakhir. Evaluasi ini dinilai penting untuk merumuskan arah forum ke depan dengan melihat kekuatan dan tantangan negara-negara anggota.

KTT G20 tahun ini membahas beragam isu strategis dalam tiga sesi utama. Sesi pertama membahas ekonomi berkelanjutan, perdagangan, keuangan untuk pembangunan, serta isu utang negara berkembang. Sesi kedua mengangkat tema pembangunan dunia yang tangguh, mencakup kebencanaan, perubahan iklim, dan transisi energi berkeadilan. Sesi ketiga membahas pekerjaan layak dan tata kelola kecerdasan buatan.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |