Bapanas Tegaskan Pengamanan Harga Beras Menjelang Nataru, Bali Tetap Stabil Berkat Surplus Pasokan

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stabilitas harga dan pasokan beras di Provinsi Bali tetap terjaga menjelang Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Hal tersebut ditegaskan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, dalam Rapat Koordinasi Satgas Pengendalian Harga Beras di Denpasar, Sabtu (22/11).

Andriko menjelaskan dari 50 kab/kota yang sebelumnya mengalami fluktuasi harga beras secara nasional, kini tersisa 39 wilayah setelah berbagai intervensi stabilisasi dilakukan. Ia menegaskan Bali sebagai daerah pariwisata berada dalam posisi aman secara pasokan, meski setiap tahun harus melayani kebutuhan pangan sekitar 15 juta orang, jauh di atas jumlah penduduk asli yang hanya 4,4 juta jiwa.

Menjaga stabilitas harga beras di Bali, menurutnya, menjadi bagian penting dari mandat yang diberikan Kepala Bapanas Amran Sulaiman untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan beras tetap terjaga di seluruh daerah.

“Beras menyumbang lebih dari separuh struktur konsumsi pangan nasional, sehingga stabilitasnya menentukan langsung kesejahteraan petani dan daya beli 286 juta penduduk. Mandat Presiden dan Kepala Bapanas kepada kami sangat jelas: memastikan pasokan aman, harga terkendali, dan masyarakat terlindungi dari gejolak pangan,” ujar Andriko.

Lebih lanjut Andriko juga menekankan pentingnya percepatan penyaluran bantuan pangan beras 10 kg dan minyak goreng 2 liter oleh Bulog di seluruh kabupaten/kota di Bali. Percepatan ini krusial untuk memastikan kelompok penerima manfaat terlindungi dari potensi tekanan harga menjelang Natal dan Tahun Baru, sekaligus menjadi bantalan agar gejolak di lapangan dapat segera ditekan.

“Bantuan pangan ini bukan hanya intervensi sosial, tetapi bantalan stabilisasi. Karena itu, kami minta Bulog mempercepat penyaluran dan memastikan tidak ada hambatan di lapangan,” ujar Andriko.

Selain melalui bantuan pangan, Bapanas juga memperkuat stabilisasi dengan mendorong percepatan distribusi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras di seluruh jalur ritel modern maupun pasar tradisional. SPHP dipastikan tidak hanya menjaga keterjangkauan harga di tingkat konsumen, tetapi juga berfungsi melindungi petani pada masa panen raya agar harga di hulu tidak jatuh.

Berdasarkan laporan Kanwil Bulog Bali, dari target 20.157.363 kilogram, realisasi harian penyaluran SPHP tercatat 8.550 kilogram dengan total akumulasi 7.955.155 kilogram atau 39,47 persen. Sisa target sebesar 12.202.208 kilogram terus dikejar agar harga beras tetap berada dalam koridor HET. Bapanas menegaskan percepatan distribusi harus dilakukan lebih agresif, termasuk pemetaan ulang saluran distribusi oleh Bulog dan masukan Ditreskrimsus terkait titik-titik kabupaten/kota yang perlu intervensi SPHP untuk menjaga kestabilan harga menjelang Nataru dan HBKN Desember.

“Sesuai arahan Mentan/Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman, SPHP adalah backbone stabilisasi harga. Di Bali, realisasinya terus kami akselerasi agar efektif menjaga keterjangkauan serta memastikan intervensi dilakukan tepat di titik yang membutuhkan. SPHP harus berjalan sepanjang tahun dengan pola distribusi yang cermat dan terukur, disesuaikan dengan kondisi lapangan agar benar-benar tepat sasaran dan tepat waktu.” Tegas Andriko.

Sementara itu, Wakil Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali AKBP I Nengah Sadiarta menegaskan komitmen penuh Polda Bali dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di wilayah Bali. “Pengawasan ini kami lakukan untuk memastikan harga beras tetap sesuai HET dan kualitasnya aman dikonsumsi. Tujuan kami sederhana: melindungi masyarakat dari praktik merugikan dan menjaga kepercayaan publik,” ujar AKBP Sadiarta.

“Kami ingin memastikan masyarakat merasa aman. Bukan hanya soal harga yang sesuai HET, tapi juga kualitas beras yang mereka beli. Tugas kami (Satgas) bukan sekadar menindak, tetapi memastikan setiap keluarga di Bali bisa mendapatkan beras yang layak, terjangkau, dan aman. Kepercayaan masyarakat adalah prioritas kami, dan kami bekerja bersama seluruh pihak untuk menjaganya,” Tambahnya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |