AS Plin-Plan, Gencatan Senjata Gaza Kandas Lagi

1 day ago 5

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA – Kelompok Palestina Hamas telah menyampaikan tanggapannya terhadap proposal gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat. Mereka menilai proposal terkini yang disepakati Israel berbeda dengan yang ditawarkan AS sebelumnya karena “tidak memberikan jaminan untuk mengakhiri perang”. 

Pejabat tinggi Hamas, Basem Naim mengatakan pada Aljazirah bahwa kelompoknya masih “merespons secara positif” proposal terbaru yang disampaikan oleh utusan khusus AS Steve Witkoff. Meskipun menurutnya proposal tersebut berbeda dengan proposal yang telah disepakati dengan Witkoff seminggu sebelumnya.

“Seminggu yang lalu, kami menyetujui satu proposal dengan Tuan Witkoff, dan kami berkata, 'Ini dapat diterima, kami dapat menganggap ini sebagai dokumen perundingan,'” kata Naim. 

"Dia pergi ke pihak lain, ke Israel, untuk mendapatkan tanggapan mereka. Alih-alih memberikan tanggapan terhadap proposal kami, dia malah mengajukan proposal baru kepada kami... yang tidak ada hubungannya dengan apa yang kami sepakati." 

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis sebelumnya pada Sabtu, Hamas mengatakan bahwa mereka telah mengajukan tanggapan kepada Witkoff, dan bahwa proposal tersebut “bertujuan untuk mencapai gencatan senjata permanen, penarikan menyeluruh dari Jalur Gaza, dan memastikan aliran bantuan” kepada warga Palestina di Gaza.

Hamas menambahkan bahwa 10 tawanan Israel yang masih hidup akan dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian tersebut, serta 18 jenazah warga Israel yang tewas, dengan imbalan “jumlah tahanan Palestina yang disepakati”. 

Witkoff menyebut tanggapan Hamas sama sekali tidak dapat diterima. “Hamas harus menerima proposal kerangka kerja yang kami ajukan sebagai dasar untuk perundingan jarak dekat, yang dapat kami mulai segera minggu depan,” kata utusan tersebut dalam sebuah postingan di media sosial. 

“Itulah satu-satunya cara agar kita dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari dalam beberapa hari mendatang, di mana setengah dari sandera yang masih hidup dan setengah dari mereka yang meninggal akan pulang ke keluarga mereka, dan di mana kita dapat melakukan perundingan substantif dengan itikad baik untuk mencoba mencapai gencatan senjata permanen.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam tanggapan Hamas, "Seperti yang dikatakan Witkoff, tanggapan Hamas tidak dapat diterima dan memperburuk situasi. Israel akan melanjutkan tindakannya demi kembalinya sandera kami dan kekalahan Hamas." 

Israel kini telah membunuh lebih dari 54.000 warga Palestina sejak Oktober 2023, dengan kelaparan yang membayangi Gaza setelah berminggu-minggu blokade Israel, dan hanya ada sedikit aliran bantuan sejak Israel mengizinkannya dilanjutkan pada pertengahan Mei.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |