Asosiasi Penambang Nikel Ungkap Pencabutan IUP Jadi Momentum Berharga, Ini Alasannya

1 month ago 14

8000hoki Akun web Slots Gacor Terbaru Gampang Lancar Win Full Setiap Hari

hoki kilat slot Pusat Agen server Slot Maxwin Indonesia Terkini Mudah Scatter Full Online

1000hoki.com List Platform website Slot Maxwin Singapore Terkini Sering Lancar Win Setiap Hari

5000 Hoki Online Platform situs Slots Maxwin Cambodia Terbaru Pasti Lancar Win Setiap Hari

7000hoki Data Situs server Slots Maxwin Myanmar Terbaik Mudah Lancar Scatter Banyak

9000 Hoki Online Akun web Slots Maxwin Thailand Terkini Gampang Win Banyak

Agen games Slots Maxwin basis Philippines Terbaru Sering Jackpot Online

Idagent138 login Slot Gacor

Luckygaming138 Daftar Slot Anti Rungkad Online

Adugaming Slot Anti Rungkat Online

kiss69 Daftar Slot Online

Agent188 login Id Slot Terbaik

Moto128 Slot Online

Betplay138 Daftar Akun Slot Game

Letsbet77 login Id Slot

Portbet88 Akun Slot Game Online

Jfgaming Daftar Slot Online

MasterGaming138 Slot Game Terpercaya

Adagaming168 Slot Maxwin Terbaik

Kingbet189 Daftar Id Slot Online

Summer138 Daftar Id Slot Game Terpercaya

Evorabid77 Daftar Slot Game Terbaik

bancibet Slot Anti Rungkat Online

adagaming168 login Slot

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menyatakan pencabutan empat izin usaha pertambangan (IUP) di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya, menjadi momentum perbaikan koordinasi antarlembaga.

“Pencabutan IUP seharusnya menjadi momentum perbaikan koordinasi antarlembaga pemerintah,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) APNI, Meidy Katrin Lengkey, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

Menurutnya, banyak perusahaan telah mengantongi IUP dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), namun terkendala perizinan lain seperti Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Kementerian Kehutanan yang kuotanya terbatas.

Selain itu, koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga perlu ditingkatkan. Perbaikan koordinasi dinilai dapat mencegah kerugian bagi para pengusaha, sekaligus memaksimalkan potensi pendapatan negara.

Meidy berharap pemerintah dapat menciptakan ekosistem regulasi yang sinkron antarinstansi dan menjamin kepastian berusaha, tanpa mengabaikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Lebih lanjut, terkait empat IUP yang dicabut, Meidy menyebutkan tidak satu pun dari perusahaan tersebut merupakan anggota resmi APNI. Pihaknya masih melakukan verifikasi terhadap kelengkapan legalitas keempat perusahaan itu.

“Yang empat itu memang bukan anggota kami. Kami masih cek kelengkapan dokumen-dokumennya. Tapi yang pasti, PT GAG bukan bagian dari mereka dan sudah terverifikasi sejak lama sebagai anggota kami,” kata Meidy.

Presiden Prabowo Subianto memutuskan mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Adapun empat perusahaan yang IUP-nya dicabut, yaitu PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining.

Tiga dari empat perusahaan tersebut memperoleh izin pertambangan dari pemerintah daerah (Bupati Raja Ampat), yakni PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) dan PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) yang IUP-nya diterbitkan pada 2013, serta PT Nurham yang memperoleh IUP pada 2025.

Sedangkan izin untuk PT Anugerah Surya Pratama (ASP) diberikan oleh pemerintah pusat dengan izin Operasi Produksi sejak 2013.

Selain keempat perusahaan itu, terdapat PT GAG Nikel, anak usaha dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yang mengantongi izin dalam bentuk kontrak karya.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa izin untuk GAG Nikel tidak dicabut, namun operasional perusahaan tersebut akan diawasi secara ketat.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |