Bambang Pacul Respons Fadli Zon: PDIP Akan Tulis Sejarah Sendiri

9 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua MPR Bambang Wuryanto mengatakan partainya, PDI Perjuangan, bakal menuliskan sejarah sendiri menyusul pencatatan ulang sejarah pemerintah Prabowo Subianto yang digarap Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Politikus PDI Perjuangan ini meyakini setiap penulisan sejarah akan dipengaruhi subjektivitas penulisnya dan bakal selalu menimbulkan kontra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Soal penulisan sejarah, ini kan subjektivitas pasti ikut campur, 100 persen ikut campur subjektivitas, kan begitu. Jadi siapa pun yang akan menulis pasti akan ada kontranya," kata Pacul di kompleks parlemen, Senin (16/6).

"Maka sikap PDIP juga akan menulis ulang sejarah versi kami," tuturnya.

Politikus yang disapa Bambang Pacul ini mengaku partainya tak keberatan dengan subjektivitas Fadli dalam proyek penulisan sejarah tersebut.

"Bahwa subjektivitas Pak Pak Fadli Zon mau mengambil cara yang berbeda, ya dipersilahkan, nanti kan ditabrakkan dengan ayat fakta," kata Pacul.

[Gambas:Video CNN]

Politikus senior PDIP itu mengaku bahwa cara serupa boleh jadi akan ia lakukan juga. Dia karena itu mengaku tak mau berlebihan mempertentangkan perbedaan materi penulisan sejarah yang digarap Fadli.

Dia sekaligus mengingatkan semua pihak agar tak ada yang merasa paling benar soal sejarah. Sebab, lanjut dia, dalam tradisi masyarakat Timur, subjektivitas atau pretensi personal sangat berpengaruh dalam setiap aspek kehidupan.

"Anggap lah Bung Karno ada kekeliruan, saya pasti enggak mau, oh aku pecintanya Bung Karno, kan begitu loh. Kamu mau enggak kalau pacarmu yang kamu cintai itu dikritik? Enggak mau lah," kata Pacul.

"Ini yang disadari, jangan kemudian sok bener-beneran enggak bisa, ya. Begitulah logika dunia wilayah Timur, dunia wilayah Timur ada rasa dinda, ada rasa dinda. Dunia wilayah Timur makannya bukan hanya sekedar dagingnya dinda, banyak bumbu masak di dalamnya," imbuh dia.

Pemerintah saat ini tengah menggodok penulisan ulang sejarah melalui Kementerian Kebudayaan. Menbud Fadli Zon akan menerapkan nuansa (tone) positif dalam penulisan sejarah Indonesia demi menghindari perpecahan dan mempererat persatuan bangsa.

Menurut Fadli, penulisan sejarah menjadi tak lagi penting manakala hanya memicu perpecahan bangsa.

Rencana penulisan ulang sejarah itu semakin menuai penolakan menyusul penayangan video wawancara "Real Talk: Debat Panas!! Fadli Zon vs Uni Lubis soal Revisi Buku Sejarah" yang tayang di kanal YouTube IDN Times pada 10 Juni 2025.

Dalam wawancara tersebut, Fadli menyampaikan dua pernyataan yang sangat bermasalah dan berujung kritik keras dari banyak lapisan masyarakat.

Ia menyatakan tidak terdapat bukti kekerasan terhadap perempuan, termasuk perkosaan massal, dalam peristiwa 1998. Kemudian Fadli mengklaim informasi tersebut hanya rumor dan tidak pernah dicatat dalam buku sejarah.

(thr/chri)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |