REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pemukiman penduduk di Kampung Leuweung Datar RW 06, Desa Bojongheulang, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat diterjang banjir. Sebanyak 13 rumah di wilayah itu terdampak akibat terjangan air bercampur lumpur.
Peristiwa banjir itu terjadi pada Kamis (11/12/2025) sore. Banjir bandang membawa lumpur merusak harta benda seperti perabotan hingga peralatan elektronik milik warga. Bahkan, Derasnya hujan juga memicu longsor sehingga menjebol sejumlah dinding rumah warga.
"Kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB pas banjirnya pas ujan udah mulai reda. Ada 13 rumah yang terdampak banjir, 3 rusak parah dan 1 rusak sedang. Sisanya perabotan, kulkas, tv dan lainnya rusak," ujar Ketua RW 06 Apep Sumarna di lokasi, Jumat (12/12/2025).
Menurutnya, banjir bandang dipicu buruknya penataan saluran drainase proyek milik kawasan pengembang perumahan elit yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. Proyek tersebut berada di area perbukitan tanpa membangun drainase permanen. Saluran air hanya dibuat menggunakan tanggul tanah sehingga saat hujan deras jebol dan masuk pemukiman.
"Jadi di atas itu ada tanggul proyek club house atau apa terus jebol. Jadi air campur tanah sekarang kena rumah warga saya. Jadi bukan cuma air yang masuk rumah, tapi juga tanah," kata Apep.
Seluruh warganya yang terkena dampak banjir bandang dari bukit itu terpaksa harus mengungsi sementara. Sebab, mereka khawatir akan terjadi banjir susulan mengingat saat ini sedang memasuki puncak musim penghujan.
"Sementara pastinya mengungsi dulu ke rumah kerabatnya masing-masing karena kalau memaksa di tumah juga kan takutnya ada banjir lagi. Selain itu sekarang rumahnya belum dibersihkan semua," kata dia.
Kejadian banjir akibat proyek milik pengembang perumahan tersebut, kata dia, bukan kali pertama dialami warga. Sejak setahun berjalan, pembangunan infrastruktur perumahan itu telah 4 kali berdampak negatif kepada masyarakat. "Dulu pernah, tapi kecil. Sekarang ini kayanya yang paling parah. Dulunya di atas itu kebun warga, tapi di jual mau dibangun sama perusahaan," kata dia
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Asep Sehabudin mengatakan, pihaknya sudah melakukan assement di lokasi kejadian. Hasilnya, banjir itu dikarenakan tanggul pembangunan club house di dekat pemukiman warga.
"Hujan deras yang mengguyur mengakibatkan tanggul pembangunan club house jebol dan berdampak ke pemukiman, sementara pihak pengembangsudah berkoordinasi dengan pemerintahan desa setempat dan masyarakat. Ini kejadian yang ke 4 kali," kata Asep.

3 hours ago
2








































