BMKG: Bibit Siklon Tropis 93S Masih Bertahan, Berpotensi Jadi Siklon

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus melakukan pemantauan terdapat bibit siklon tropis dan siklon tropis yang berada di wilayah Indonesia. Berdasarkan hasil pemantauan hingga Jumat (19/12/2025), saat ini hanya tinggal Bibit Siklon Tropis 93S yang bertahan di wilayah perairan Indonesia. 

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengatakan saat ini hanya Bibit Siklon Tropis 93S yang masih ada di wilayah Indonesia. Sementara itu, Siklon Tropis Bakung dan Bibit Siklon Tropis 95S sudah terpantau menghilang.

"Siklon Tropis Bakung sudah punah kemarin, 95S juga," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat siang.

Meski begitu, keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S masih berpotensi memengaruhi kondisi cuaca di sebagian wilayah Indonesia. Mengingat, bibit siklon tropis yang mulai terbentuk sejak 11 Desember 2025 di wilayah Samudra Hindia sebelah selatan Bali-Nusa Tenggara Barat itu berpotensi menjelma menjadi siklon tropis. 

Andri menjelaskan, hingga Jumat pukul 07.00 WIB, pusat sirkulasi Bibit Siklon Tropis 93S berada di sekitar sebelah selatan Jawa Barat. Bibit siklon tropis itu memiliki kecepatan angin maksimum yang terpantau di sekitar sistem mencapai 35 knot (65 km per jam) dengan tekanan minimum sekitar 998 hPa. 

Berdasarkan pengamatan citra satelit dalam 12 jam terakhir, aktivitas konvektif masih cukup konsisten, terutama cukup signifikan di barat daya hingga barat laut pusat sirkulasinya. Sementara itu, pusat sirkulasinya berada di bagian pinggir timur dari dense overcast dan deep convection yang menunjukkan bahwa pola perawanan shear pattern diberlakukan di sistem ini. 

Sedangkan berdasarkan analisis angin per lapisan, teridentifikasi sirkulasi yang sudah tertutup dengan posisi vertikal yang sejajar pada lapisan permukaan hingga 700 hPa. Pada lapisan 500 hPa, sirkulasi terlihat lebih lemah bergeser ke sebelah barat daya dari pusat sirkulasi lapisan dibawahnya. 

"Kecepatan angin maksimum 35 knot baru terpantau di satu kuadran yaitu barat laut, sehingga belum memenuhi syarat meningkatkan kategori menjadi intensitas siklon tropis (diperlukan lebih dari dua kudran gale force wind yang terpantau)," kata dia.

Andri menjelaskan, kemunculan Bibit Siklon Tropis 93S didukung oleh aktifnya gelombang Equatorial Rossby dan gelombang low frequency di sekitar sistem, suhu permukaan laut hangat (28-30 oC), wind shear dalam kategori lemah (15 knot), vortisitas yang kuat dari lapisan bawah hingga menengah, kelembapan udara cukup basah pada lapisan permukaan, serta konvergensi dan divergensi dalam kategori lemah-sedang. 

Adapun kondisi yang kurang mendukung pertumbuhan sistem yaitu adanya massa udara kering pada lapisan 850 hPa hingga lapisan 200 hPa di sekitar sistem. 

Berdasarkan prediksi BMKG, dalam 24 jam ke depan intensitas Bibit Siklon Tropis 93S diprakirakan akan mengalami peningkatan secara perlahan terutama dari perluasan area gale force wind yang terpantau, yaitu mulai meluas dari barat daya hingga barat laut, namun demikin sistem masih dalam kategori low. Pergerakan ke arah barat–barat daya. 

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |