Presiden Direktur BYD Indonesia Eagle Zhao.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur BYD Indonesia Eagle Zhao kagum atas meningkatnya peminat mobil listrik di Indonesia dalam waktu singkat. Ia menyoroti melonjaknya pangsa pasar kendaraan listrik nasional dalam dua tahun terakhir sebagai fenomena ajaib.
Berdasarkan data yang disampaikan Zhao, pasar EV Indonesia meningkat dari 2 persen pada 2023 menjadi 5 persen pada 2024. Angka ini kemudian melonjak mencapai 12 persen pada 2025.
“Dari 2 persen menjadi 12 persen hanya dalam dua tahun. Ini pertumbuhan 500 persen, sebuah keajaiban bagi Indonesia,” kata Eagle kepada puluhan wartawan otomotif dalam acara Media Gathering BYD di Sentul, Kamis (11/12/2025).
Di wilayah Jabodetabek, penetrasi EV bahkan hampir mencapai 25 persen. Artinya, kata Eagle, dari setiap lima mobil baru yang dibeli, satu di antaranya adalah kendaraan listrik.
Ia membandingkan percepatan ini dengan China, yang membutuhkan lebih dari delapan tahun untuk bergerak dari 2 persen ke 12 persen penetrasi EV. “Indonesia mencapainya kurang dari dua tahun. Ini luar biasa,” tambahnya.
Penetrasi 2026
BYD menargetkan penetrasi kendaraan listrik di pasar otomotif Indonesia mencapai 25 persen pada 2026. Untuk mendukung itu, BYD menyiapkan rangkaian model baru, termasuk dari lini premium Denza.
Denza disebut telah memulai redefinisi brand sejak 2025, dan pada 2026 akan menghadirkan lebih banyak segmen, mulai dari sedan, hatchback, SUV, hingga SUV off-road. “Kami ingin memberikan pilihan lebih luas sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia,” tutur Eagle.
Ia menyampaikan apresiasi atas berbagai ulasan, review kendaraan, dan liputan mendalam yang dibuat media sepanjang tahun. Menurutnya, pemberitaan objektif dan edukatif menjadi faktor penting yang mempercepat penerimaan masyarakat terhadap teknologi EV.
“Review Anda membantu masyarakat memahami teknologi BYD. Liputan Anda membuat lebih banyak orang mengenal kendaraan listrik,” katanya.

5 hours ago
3













































