Bukan dengan Sabun Wangi, Ini Cara Terbaik Membersihkan Organ Intim Perempuan

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesehatan organ intim sering kali dianggap sebagai topik yang tabu atau sekadar masalah kebersihan biasa, padahal area ini adalah cerminan vitalitas tubuh secara keseluruhan dan memerlukan perhatian yang tepat. Menjaga kebersihan organ intim dengan cara yang benar jauh melampaui sekadar kenyamanan, ini adalah pertahanan pertama terhadap infeksi dan kunci untuk menjaga kesehatan reproduksi jangka panjang.

Dokter yang saat ini sedang menjalani Program Pendidikan Dokter spesialis di bidang Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Arya Ady Nugroho, menekankan bahwa sebagai perempuan, kita perlu meninggalkan mitos dan mulai berpegangan pada panduan ilmiah untuk merawat diri. Kesalahan dalam perawatan dapat mengganggu keseimbangan alami tubuh. Oleh karena itu, memahami bagaimana organ intim berfungsi dan bagaimana merawatnya tanpa berlebihan adalah langkah fundamental yang harus diketahui setiap perempuan.

Dia menjelaskan organ intim perempuan terdiri atas vulva (bagian luar) dan vagina (bagian dalam). Penting untuk diketahui bahwa vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri melalui sekresi alami.

"Karena itu, kita tidak perlu khawatir membersihkan vagina secara berlebihan. Pembersihan yang berlebihan justru bisa mengganggu keseimbangan alami dan memicu infeksi. Dengan mengetahui fungsi alami ini, kita bisa lebih bijak dalam memilih cara perawatan yang tepat," ujarnya kepada Republika.co.id pada pekan lalu.

Dalam rutinitas harian, kebersihan cukup dilakukan dengan air hangat atau air bersih. Air hangat memang ideal, namun air bersih biasa juga aman. Yang terpenting adalah menghindari godaan untuk menggunakan sabun beraroma, douching, atau produk pembersih berkimia keras. Seperti yang disebutkan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), penggunaan air yang bersih dan cukup hangat sudah cukup untuk menjaga kebersihan organ intim tanpa memengaruhi keseimbangan pH alami (ACOG, 2020).

"Sebaiknya, hindari penggunaan sabun beraroma atau produk pembersih yang mengandung bahan kimia keras, karena dapat mengganggu keseimbangan pH dan menyebabkan iritasi," kata dia.

Selain pemilihan cairan pembersih, teknik wiping yang benar setelah buang air yaitu dari depan ke belakang (front to back) adalah aturan sederhana namun esensial untuk mencegah perpindahan bakteri dari anus ke vagina. Perpindahan bakteri dapat memicu Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau vaginitis.

Ketika memasuki periode menstruasi, perhatian khusus menjadi krusial. Pembalut atau menstrual cup wajib diganti secara teratur, minimal setiap empat hingga enam jam untuk mencegah perkembangbiakan bakteri.

"Perawatan yang tepat selama haid sangat membantu agar kita tetap merasa segar dan terhindar dari masalah kesehatan," ujar dr Arya.

Kesalahan umum lainnya yang harus dihindari adalah praktik douching atau membersihkan vagina dengan cairan pembersih yang merusak flora alami. Selain perawatan fisik yang baik, pola hidup sehat juga menjadi benteng pertahanan utama, di mana asupan gizi yang baik, istirahat cukup, dan manajemen stres secara langsung mendukung kesehatan organ reproduksi.

Terakhir, kewaspadaan terhadap gejala yang tidak biasa adalah sikap proaktif yang harus dimiliki setiap perempuan. Jika Anda mengalami gatal, bau tidak sedap, atau perubahan signifikan pada keputihan, segera konsultasikan dengan dokter. Menurut dia, semakin cepat kita mengenali masalah, semakin cepat pula kita bisa mendapatkan solusi yang tepat. Gejala yang kita rasakan, bisa menjadi tanda infeksi atau gangguan kesehatan lainnya yang memerlukan penanganan medis. 

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |