Bupati Sidoarjo Janji Evaluasi Total Pascainsiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny karena tak Punya IMB

2 hours ago 1

Bupati Sidoarjo Subandi saat meninjau langsung proses evakuasi di Pondok Pesantren Al Khoziny.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Pascainsiden tragis ambruknya bangunan mushalla Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Bupati Sidoarjo Subandi menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh pondok pesantren yang ada di wilayahnya. Langkah ini dilakukan untuk mencegah insiden serupa terjadi kembali di kemudian hari.

Subandi mengatakan bangunan yang ambruk tersebut tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB). Ia juga menyoroti masih banyaknya pondok pesantren yang mengabaikan prosedur perizinan dalam proses pembangunan.

"Perizinan belum ada," kata Subandi, Kamis (2/10/2025).

"Tak lihat tak tanyakan izin-izinnya semua enggak ada," ucapnya menambahkan.

Subandi mengatakan bangunan yang roboh saat proses pengecoran lantai tiga itu memiliki konstruksi yang tidak sesuai standar. Hal itu pun disebut sebagai penyebab utama runtuhnya bangunan tersebut.

Dia pun berjanji akan melakukan audit secara menyeluruh terhadap bangunan dan sistem pendidikan pondok pesantren di Kabupaten Sidoarjo, termasuk tradisi yang berpotensi membahayakan santri. "Apa yang dijadikan arahan Pak Menteri, sebagai koreksi kita untuk lebih mengecek kembali semua pendidikan pondok pesantren yang ada di Sidoarjo," katanya.

Pemkab Sidoarjo juga akan menggandeng para pakar konstruksi dari ITS untuk menilai kelayakan struktur bangunan yang digunakan di lingkungan ponpes. "Sudah saya sampaikan, akan kita kawal, kita kerja sama dengan ITS ya. (Apakah) sesuai dengan konstruksi, betul-betul nyaman untuk anak-anak pesantren, tidak ada rasa takut," ungkapnya tegas.

Namun, saat ini, prioritas utama Pemkab Sidoarjo memang masih terfokus pada evakuasi korban dan penanganan darurat di lokasi. "Setelah evakuasi selesai baru nanti kita bersama-sama nanti berkoordinasi dengan pendiri pondok seperti apa, kan enggak mungkin dengan posisi hari ini kita mau menyampaikannya," ujarnya.

Robohnya bangunan ponpes menyebabkan lima korban meninggal dunia dan melukai puluhan santri lainnya. Saat itu bangunan roboh ketika ratusan santri sedang menunaikan sholat Ashar berjamaah sekitar pukul 14.40 WIB.

Proses evakuasi terhadap hampir 59 anak yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo pun telah memasuki tahap baru di mana penggunaan alat berat mulai dikerahkan.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |