Cari Kerja Makin Sulit, Pelamar Usia 30 Sudah Dianggap Terlalu Tua

Sejumlah pencari kerja mengantre saat menghadiri acara Jakarta Jobfair di GOR Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggelar Jakarta Jobfair 2025 di dua titik yakni di GOR Pasar Minggu dan GOR Soemantri yang berlangsung pada 16-17 Juli 2025. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta Jobfair tersebut diikuti oleh sebanyak 20 perusahaan dengan membuka sekitar 2.000 lapangan pekerjaan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Terpantau antusias pencari kerja memenuhi stand-stand perusahaan sektor industri. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Syarat batasan usia kerap kali menjadi tantangan tersendiri bagi para pencari kerja, terutama bagi mereka yang sudah tak muda lagi. Bahkan salah seorang pelamar yang baru berusia 30 tahun saja merasa sudah cukup kesulitan saat mencari kerja di Job Fair. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pelamar tersebut mengatakan kebanyakan perusahaan hanya mencari kandidat usia sekitar 23 atau bahkan yang fresh graduate atau lulusan baru. "Usia 30 saja susah banget, susah banget cari lowongan kerja," kata salah seorang pelamar kepada CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Terlihat beberapa stand mempunyai ruangan khusus untuk melakukan interview langsung dengan pelamar kerja. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Job Fair Jakarta 2025 diadakan khusus untuk membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka, mulai dari lulusan baru, tenaga kerja berpengalaman, hingga penyandang disabilitas. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Program tersebut menjadi salah satu cara untuk mengurangi kesenjangan kesempatan kerja di Ibu Kota. Mengingat, dalam debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 lalu, Gubernur Jakarta Pramono Anung secara tegas menyampaikan rencana untuk memperluas cakupan job fair hingga ke tingkat kecamatan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang bertemunya pencari kerja dan perusahaan. Namun, juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menciptakan pasar tenaga kerja yang lebih inklusif dan terbuka. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)