Jakarta, CNBC Indonesia - Nvidia baru saja mengumumkan investasi senilai US$5 miliar (Rp83 triliun) ke raksasa manufaktur chip Intel. Tak butuh waktu lama, perusahaan milik Jensen Huang tersebut kembali menggelontorkan dana ke OpenAI.
Terbaru, Nvidia berkomitmen untuk berinvestasi senilai US$100 miliar (Rp1.666 triliun) ke OpenAI. Nvidia akan menyuplai chip data center untuk pengembangan AI perusahaan pencipta ChatGPT tersebut.
Nvidia merupakan salah satu perusahaan yang paling diuntungkan dari booming AI. Saat ini, Nvidia tercatat sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dengan kapitalisasi pasar US$4.470 triliun, mengalahkan Microsoft dan Apple.
Jensen Huang tercatat sebagai orang terkaya ke-7 di dunia dengan estimasi harta US$159,5 miliar (Rp2.657 triliun), menurut laporan Forbes.
Investasi terbaru Nvidia akan memberikan OpenAI kelonggaran uang tunai dan akses yang dibutuhkan untuk membeli chip canggih dalam mempertahankan dominasinya di industri yang makin kompetitif.
Dikutip dari Reuters, Selasa (23/9/2025), berdasarkan sumber dalam OpenAI, kesepakatan dua perusahaan akan melibatkan dua transaksi berbeda yang saling berhubungan.
Nvidia akan mulai berinvestasi di OpenAI untuk saham non-voting setelah kesepakatan selesai, dan OpenAI dapat menggunakan dana tersebut untuk membeli chip Nvidia, ujar sumber tersebut.
"Semuanya dimulai dengan komputasi," ujar CEO OpenAI Sam Altman dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
"Infrastruktur komputasi akan menjadi dasar bagi perekonomian masa depan, dan kami akan memanfaatkan apa yang kami bangun bersama Nvidia untuk menciptakan terobosan AI baru sekaligus memberdayakan masyarakat dan bisnis dengan terobosan tersebut dalam skala besar," ia menambahkan.
Kedua perusahaan sudah menandatangani surat untuk merealisasikan setidaknya 10 gigawatt sisten Nvidia untuk OpenAI. Keduanya berencana menetapkan detail finalisasi kerja sama dalam beberapa pekan ke depan.
Tenaga dari chip-chip tersebut setara dengan yang dibutuhkan 8 juta rumah di Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan kesepakatan baru, setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan definitif bagi OpenAI untuk membeli sistem Nvidia, Nvidia akan menginvestasikan dana awal sebesar US$10 miliar, ujar seorang narasumber yang mengetahui masalah tersebut. OpenAI baru-baru ini telah mencatat valuasi sebesar US$500 miliar (Rp8.330 triliun).
Saham Nvidia naik 4,4% setelah pengumuman kerja sama dengan OpenAI. Sementara saham Oracle turut melonjak 6%.
Oracle diketahui bekerja sama dengan OpenAI, SoftBank, dan Microsoft dalam proyek bernama Stargate senilai US$500 miliar. Proyek itu akan membangun data center AI raksasa di seluruh dunia.
Nvidia akan mulai mengirimkan hardware paling cepat akhir tahun 2026. Kapasitas gigawatt daya komputasi pertama akan dikerahkan pada paruh kedua 2026 pada platform mendatang mereka, yang diberi nama Vera Rubin.
Para analis mengatakan kesepakatan ini positif bagi Nvidia, tetapi juga menyuarakan kekhawatiran tentang apakah sebagian dana investasi Nvidia mungkin akan kembali dalam bentuk pembelian chip.
"Di satu sisi, ini membantu OpenAI mencapai beberapa tujuan yang sangat aspiratif untuk infrastruktur komputasi, dan membantu Nvidia memastikan hal tersebut dibangun. Di sisi lain, kekhawatiran 'berkepanjangan' telah muncul di masa lalu, dan ini akan makin memperparah kekhawatiran tersebut," kata analis Bernstein, Stacy Rasgon.
OpenAI, seperti Google, Amazon, dan lainnya, telah mengerjakan rencana untuk membangun chip AI-nya sendiri, dengan tujuan mencari alternatif yang lebih murah daripada Nvidia.
Seseorang yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa kesepakatan ini tidak mengubah rencana komputasi OpenAI yang sedang berjalan, termasuk upaya tersebut atau kemitraannya dengan Microsoft.
OpenAI sedang mengerjakan chip khusus dengan desainer Broadcom dan Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), menurut laporan Reuters awal tahun ini. Saham Broadcom turun 0,8% setelah berita tersebut.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Softbank All In di AI, Mau Investasi Rp541,16 Triliun