Diabetes Bisa Picu Koma? Dokter Penyakit Dalam Siaga 24 Jam di RS Ini

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak banyak yang tahu, bahwa komplikasi akut pada diabetes dapat berkembang cepat menjadi kondisi gawat darurat seperti Ketoasidosis Diabetikum (DKA). Dalam hitungan jam, penderita bisa mengalami rasa lemah, pingsan, hingga koma yang mengancam nyawa.

Untungnya, Emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan siap menangani kondisi ini dengan cepat dan tepat, berstandar internasional bersama tim Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang siaga, standby, dan berada di rumah sakit selama 24 jam.

dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa DKA adalah komplikasi akut diabetes yang sering tidak disadari, namun dapat berakibat serius.

"DKA terjadi ketika tubuh kekurangan insulin sehingga gula tidak dapat digunakan sebagai energi, maka tubuh akan memecah simpanan lemak (trigliserida) menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas di dalam organ hati diolah sehingga menghasilkan senyawa keton yang bersifat asam dan dilepaskan dalam aliran darah. Penumpukan keton inilah yang membuat darah menjadi asam dan berbahaya," kata dr. Herry dikutip, Selasa (23/9/2025).

Beberapa gejala yang sering dianggap sepele namun bisa berujung serius antara lain: haus berlebihan, sering buang air kecil, mual, muntah, sakit perut, napas cepat dan dalam, mulut berbau aseton, lemas ekstrem, sulit berkonsentrasi, kulit kering, dan dehidrasi berat.

"Koma ketoasidosis atau DKA bisa berakibat fatal bila terlambat ditangani. Jika penderita diabetes tiba-tiba pingsan, itu sudah pertanda darurat," ungkap dr. Herry.

Saat kondisi ini terjadi, pasien penanganan medis di IGD rumah sakit terdekat, dan tidak bisa hanya menunggu pasien hingga sadar sendiri.

"Biasanya pasien akan diberikan cairan infus untuk mengatasi dehidrasi dan suntikan insulin untuk menurunkan gula darah, koreksi keseimbangan garam mineral tubuh (elektrolit), sekaligus mencari penyebab DKA, serta pemantauan ketat oleh dokter," tambahnya.

Oleh karena itu, penting bagi pasien diabetes dan keluarga untuk memahami tanda darurat DKA dan dan segera membawanya ke rumah sakit, salah satunya layanan Emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM menjelaskan, bagi pasien diabetes dan keluarganya, penting untuk memahami tanda darurat DKA dan segera membawanya ke rumah sakit.

"Di Emergency 24 Jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan, penanganan DKA dapat dilakukan dukungan Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang berada di rumah sakit selama 24 jam. Jika diperlukan, perawatan lanjutan dapat melibatkan Dokter Spesialis Anestesi jika diperlukan tindakan bedah atau perawatan lanjutan secara intensif," ungkap dr. Fiktorius

Ia menambahkan, tim dokter spesialis dan subspesialis mayapada siaga di rumah sakit selama 24 jam, baik di layanan poliklinik pada pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB, dan malam hari dari pukul 20.00 WIB hingga 08.00 WIB. Hal ini berguna agar kami dapat selalu memastikan keselamatan (patient safety), kenyamanan pasien (patient experience) dan berfokus pada pasien (patient-centered care), bersama tim medis berpengalaman dan fasilitas lengkap. Pasien dapat mengakses layanan ini melalui call center 150990 atau emergency call di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

Tak hanya penanganan yang tepat, tindakan pencegahan juga tak kalah penting, sehingga Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga memiliki layanan Sugar Clinic untuk membantu mengendalikan kadar gula darah lewat pemeriksaan gula darah gratis, sekaligus layanan skrining risiko prediabetes/diabetes dengan teknologi AI, konsultasi langsung dengan dokter, serta program manajemen diabetes yang menyeluruh untuk mendukung kesehatan metabolisme.

Informasi lainnya seputar kesehatan dapat ditemukan dalam fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare, hingga Personal Health yang terintegrasi dengan Google Fit dan Health Access untuk memantau jumlah langkah, kalori terbakar, detak jantung, hingga BMI.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-Hati, Orang Kurus Juga Bisa Terkena Diabetes Tipe 5

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |