Dokter Spesialis Siaga 24 Jam Hindarkan Koma Akibat Tinggi Gula Darah

5 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Komplikasi akut pada diabetes diketahui dapat berkembang cepat menjadi kondisi gawat darurat seperti Ketoasidosis Diabetikum (DKA). Dalam hitungan jam, penderita bisa mengalami rasa lemah, pingsan, hingga koma yang mengancam nyawa.

Untuk menangani kondisi ini secara cepat dan tepat, Emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan dipastikan siap melayani dengan standar internasional bersama tim Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang siaga di rumah sakit selama 24 jam.

dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa DKA adalah komplikasi akut diabetes yang sering tidak disadari, yang dapat berakibat serius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"DKA terjadi ketika tubuh kekurangan insulin sehingga gula tidak dapat digunakan sebagai energi, maka tubuh akan memecah simpanan lemak (trigliserida) menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas di dalam organ hati diolah sehingga menghasilkan senyawa keton yang bersifat asam dan dilepaskan dalam aliran darah. Penumpukan keton inilah yang membuat darah menjadi asam dan berbahaya," kata dr. Herry.

Beberapa gejala yang sering dianggap sepele namun bisa berujung serius, termasuk haus berlebihan, sering buang air kecil, mual, muntah, sakit perut, napas cepat dan dalam, mulut berbau aseton, lemas ekstrem, sulit berkonsentrasi, kulit kering, dan dehidrasi berat.

"Koma ketoasidosis atau DKA bisa berakibat fatal bila terlambat ditangani. Jika penderita diabetes tiba-tiba pingsan, itu sudah pertanda darurat," ujar dr. Herry.

Dokter Herry menegaskan, saat kondisi ini terjadi, pasien harus mendapatkan penanganan medis di IGD rumah sakit terdekat, dan tidak bisa hanya menunggu pasien hingga sadar sendiri.

"Biasanya pasien akan diberikan cairan infus untuk mengatasi dehidrasi dan suntikan insulin untuk menurunkan gula darah, koreksi keseimbangan garam mineral tubuh (elektrolit), sekaligus mencari penyebab DKA, serta pemantauan ketat oleh dokter," katanya.

Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM mengingatkan, penting bagi pasien diabetes dan keluarga untuk memahami tanda darurat DKA dan dan segera membawa penderita ke rumah sakit, seperti ke layanan Emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

"Di Emergency 24 Jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan, penanganan DKA dapat dilakukan dengan dukungan Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang berada di rumah sakit selama 24 jam. Jika diperlukan, perawatan lanjutan dapat melibatkan Dokter Spesialis Anestesi jika diperlukan tindakan bedah atau perawatan lanjutan secara intensif," papar dr. Fiktorius.

Baik tim dokter spesialis maupun subspesialis Mayapada Hospital dipastikan akan bersiaga di rumah sakit selama 24 jam, termasuk di layanan poliklinik pada pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB, dan malam hari mulai pukul 20.00 WIB hingga 08.00 WIB.

"Hal ini berguna agar kami dapat selalu memastikan keselamatan (patient safety), kenyamanan pasien (patient experience) dan berfokus pada pasien (patient-centered care), bersama tim medis berpengalaman dan fasilitas lengkap," kata dr. Fiktorius.

Namun, tak hanya penanganan yang tepat, tindakan pencegahan juga tak kalah penting. Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga memiliki layanan Sugar Clinic untuk membantu mengendalikan kadar gula darah lewat pemeriksaan gula darah gratis, sekaligus layanan skrining risiko prediabetes/diabetes dengan teknologi AI, konsultasi langsung dengan dokter, serta program manajemen diabetes yang menyeluruh untuk mendukung kesehatan metabolisme.

Beragam layanan kesehatan unggulan Mayapada Hospital dapat diakses lewat call center 150990 atau emergency call di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

Informasi lain seputar kesehatan dapat ditemukan dalam fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare, hingga Personal Health yang terintegrasi dengan Google Fit dan Health Access untuk memantau jumlah langkah, kalori terbakar, detak jantung, hingga BMI.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |