REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Luffi Idris Setiawan, mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi Universitas Siber Indonesia (Cyber University), turut serta dalam kegiatan Poster Day 2025. Poster Day 2025 adalah sebuah ajang tahunan yang menjadi ruang bagi mahasiswa mempresentasikan hasil magang industri yang telah mereka jalani selama satu tahun.
Acara ini digelar oleh Cyber University sebagai Kampus Fintech Pertama di Indonesia dan menjadi momentum bagi mahasiswa untuk menunjukkan kontribusi mereka dalam menjawab tantangan di dunia kerja melalui solusi berbasis teknologi.
Dalam presentasinya, Luffi menampilkan proyek berjudul Pengembangan Website Catering untuk Digitalisasi Pemesanan dan Operasional Layanan F&B di PT Puncak Lembah Hijau. Sistem ini dirancang untuk menggantikan proses pemesanan makanan yang sebelumnya dilakukan secara manual melalui WhatsApp, tanpa pencatatan yang terstruktur.
Ia mengatakan, sistem yang dikembangkannya ini, berbasis Laravel, PHP, MySQL, Bootstrap, Figma, dan GitHub. Solusi ini mendukung efisiensi operasional, mempercepat proses pencatatan pesanan, serta memudahkan koordinasi antar bagian.
“Dengan adanya sistem ini, proses operasional di bagian F&B menjadi lebih tertata dan efisien. Data pesanan kini dapat diakses secara terstruktur dan real-time,” kata Luffi dalam sesi presentasinya, pada rilis yang diterima di Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Bagi Luffi, pengalaman magang dan keterlibatannya dalam Poster Day 2025 menjadi titik penting dalam pengembangan diri. Selain mengasah kemampuan teknis, ia juga memahami pentingnya inovasi dalam menjawab kebutuhan lapangan.
“Saya merasa pengalaman ini membuka wawasan baru. Saya jadi lebih paham bagaimana dunia kerja berjalan, dan bagaimana teknologi bisa menyederhanakan proses yang awalnya kompleks,” kata Luffi.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Luffi, Dicky Hariyanto, turut mengapresiasi hasil kerja mahasiswanya yang dinilai tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan industri. “Kegiatan Poster Day tidak hanya menjadi wadah akademik, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lanjutan antara dunia pendidikan dan industri,” kata Dicky.