Ecommerce Jadi Gudang Narkoba, Transaksi Tembus Rp 4,7 Triliun

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ecommerce bernama Archetyp Market diam-diam menjadi pasar narkoba yang telah lama beroperasi. Kabarnya transaksi di platform tersebut mencapai US$289 juta atau sekitar Rp 4,7 triliun.

Polisi gabungan berhasil membongkar gudang obat-obatan yang berdiri sejak Mei 2020 tersebut. Penegak hukum melakukan operasi Deep Sentinel dipimpin oleh kepolisian Jerman yang didukung Belanda, Rumania, Spanyol, Swedia dan juga Europol.

Terungkap penjual dalam platform Archetyp Market menyediakan akses ke sejumlah besar narkoba. Mulai dari kokain, amfetamin, heroin, ganja, MDMA, dan opioid sintetis. Archetyp menjadi rumah bagi 3.200 vendor yang melakukan registrasi dan lebih dari 17 ribu terdaftar.

Transaksi yang dikumpulkan semuanya dalam bentuk mata uang kripto Monero. Selama lima tahun terakhir, Archetyp digunakan lebih dari 612 pengguna.

Sejumlah orang ditangkap terkait operasi tersebut. Salah satunya warga negara Jerman berusia 30 tahun yang dicurigasi sebagai administrator dan ditangkap di Barcelona Spanyol, dikutip dari Bleeping Computer, Selasa (17/6/2025).

Seorang moderator dan enam vendor tertinggi di dalam platform juga telah ditangkap di Jerman dan Swedia.

Selain menangkap orang terkait, para petugas menyita sejumlah barang bukti yaitu 47 smartphone, 25 komputer, narkotika dan aset 7,8 juta euro (Rp 147 miliar) dari semua tersangka. Penyelidik di Belanda dikabarkan menghancurkan infrastruktur pasar narkoba tersebut.

"Dengan penindakan ini, penegak hukum berhasil melumpuhkan salah satu pasar narkoba terlama di dark web, memutus jalur pasokan utama pada sejumlah zat berbahaya di dunia," kata Wakil Direktur Eksekutif Operasional Europol, Jean-Philippe Lecouffe.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bawa FMCG Berkembang, E-commerce Jadi Channel Pilihan Konsumen

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |