Elon Musk Dirikan Partai Baru, America Party, di Tengah Konflik dengan Trump

7 hours ago 2

Home > News Monday, 07 Jul 2025, 18:04 WIB

Bos Tesla itu kritik tajam sistem dua partai dan defisit anggaran AS.

 AP Photo/Evan VucciElon Musk berpidato dalam rapat kabinet di Gedung Putih di Washington, Rabu, 30 April 2025. Foto: AP Photo/Evan Vucci

MAGENTA -- Elon Musk mengumumkan pembentukan partai politik baru di Amerika Serikat, beberapa pekan setelah berselisih secara terbuka dengan Presiden Donald Trump.

Melalui platform media sosial miliknya, X, miliarder pendiri Tesla dan SpaceX itu memperkenalkan America Party (Partai Amerika) yang disebutnya sebagai alternatif dari sistem dua partai yang sudah mengakar di AS.

"Dengan faktor dua banding satu, Anda menginginkan partai politik baru, dan Anda akan mendapatkannya! Hari ini, America Party dibentuk untuk mengembalikan kebebasan Anda," tulis Musk, mengacu pada hasil jajak pendapat yang sebelumnya ia unggah di platform tersebut, dilansir di Arab News, Ahad (6/7/2025).

Musk menuduh Partai Demokrat dan Republik sama-sama berkontribusi pada kemunduran Amerika Serikat. “Dalam hal kebangkrutan negara karena pemborosan dan korupsi, kita sebenarnya hidup dalam sistem satu partai, bukan demokrasi,” ujarnya.

Namun, hingga kini belum jelas apakah America Party telah resmi terdaftar di Komisi Pemilihan Umum Federal (FEC). Musk pun belum merinci kepemimpinan partai, platform kebijakan, atau rencana untuk mencalonkan kandidat dalam pemilu mendatang.

BACA JUGA: TikTok Siapkan Versi Baru untuk Pengguna AS, Hadapi Ancaman Larangan

Langkah ini muncul setelah hubungan Musk dan Trump memburuk. Sebelumnya, Musk sempat mendukung kampanye pemilihan ulang Trump pada 2024 dengan sumbangan sebesar 250 juta dolar AS. Ia juga sempat ditunjuk memimpin lembaga baru bernama Department of Government Efficiency (DOGE) yang bertugas memangkas anggaran federal secara besar-besaran.

Namun, hubungan keduanya retak pada Mei lalu setelah Musk mundur dari jabatan tersebut dan secara terbuka mengkritik kebijakan ekonomi Trump. Ia menyoroti UU pajak dan belanja yang baru disahkan, yang menurutnya berisiko memperbesar defisit anggaran federal.

RUU yang dijuluki Trump sebagai “RUU besar nan indah” diperkirakan akan menambah utang nasional lebih dari 3 triliun dolar AS dalam sepuluh tahun ke depan.

Hingga Sabtu (5/7/2025), belum ditemukan pengajuan resmi America Party dalam basis data publik Komisi Pemilihan Federal (FEC).

Sumber: Arab News

Image

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |