8000hoki List ID website Slot Gacor Japan Terkini Gampang Lancar Menang Non Stop
hokikilat.com Top Situs situs Slots Gacor Myanmar Terbaik Pasti Lancar Win Full Banyak
1000 Hoki Online Demo situs Slot Maxwin Malaysia Terpercaya Sering Jackpot Full Non Stop
5000hoki List Daftar website Slot Gacor Indonesia Terbaik Pasti Lancar Menang Non Stop
7000 hoki Akun website Slot Gacor Thailand Terbaik Mudah Menang Full Banyak
9000 hoki Platform situs Slots Gacor Singapore Terbaru Mudah Lancar Menang Terus
ID Slots Gacor server Singapore Terbaru Sering Lancar Scatter Non Stop
Idagent138 login Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
Luckygaming138 Daftar Id Slot Terpercaya
Adugaming Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
kiss69 login Slot Anti Rungkat
Agent188 login Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Moto128 Daftar Id Slot Maxwin Online
Betplay138 Id Slot Gacor Terbaik
Letsbet77 login Akun Slot Online
Portbet88 Id Slot Gacor Terpercaya
Jfgaming168 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Online
MasterGaming138 Id Slot Game
Adagaming168 Daftar Slot Maxwin
Kingbet189 login Akun Slot Maxwin
Summer138 Akun Slot Terpercaya
Evorabid77 Slot Maxwin
bancibet login Slot Gacor Terpercaya
adagaming168 login Akun Slot Gacor Online
Jakarta, CNN Indonesia --
Bos SpaceX sekaligus pemilik X, Elon Musk, mengaku akan mengurangi donasinya dalam kampanye politik usai jor-joran mengeluarkan triliunan rupiah dalam membantu Presiden Donald Trump menang di Pemilu AS 2024 lalu.
Setelah "sadar" menghabiskan dana fantastis selama pemilu 2024 demi membantu tim kampanye Trump, Musk mengaku akan mengurangi keterlibatan dalam politik Negeri Paman Sam, terutama sebagai donatur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam hal pengeluaran politik, saya akan jauh menguranginya ke depan," kata Musk dalam wawancara bersama Mishal Husain dari Bloomberg dalam Forum Ekonomi Qatar pada Selasa (21/5).
Saat ditanya alasannya, Musk mengatakan ia tidak melihat kebutuhan mendesak untuk mengeluarkan dana saat ini.
"Saya rasa saya sudah cukup berkontribusi," ujar Musk.
"Tapi kalau nanti saya merasa ada alasan untuk kembali terlibat secara finansial dalam politik, saya akan lakukan. Untuk saat ini, saya belum melihat alasannya," paparnya menambahkan.
Setelah menghabiskan lebih dari US$290 juta (sekitar Rp4,7 triliun) untuk mendukung Trump dan sejumlah kandidat Kongres pilihannya, Musk mengalihkan perhatian politiknya ke pemilihan Mahkamah Agung Wisconsin.
Sejumlah kelompok-kelompok yang terkait dengan Musk juga ikut menggelontorkan lebih dari US$20 juta untuk mendukung kandidat pilihannya, meski akhirnya kalah.
Menurut laporan CNN dan beberapa media lain, sebelum pernyataan ini muncul, Musk juga sempat berkomitmen menyumbangkan US$100 juta ke kelompok politik yang dipimpin Trump.
Namun, belum jelas apakah pernyataan Musk ini menandai perubahan terhadap janji finansial tersebut. Salah satu ajudan politik Musk menolak berkomentar terkait hal ini.
Setelah beberapa bulan menjabat sebagai penasihat senior Gedung Putih dan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah Federal AS (DOGE), Musk kini kembali fokus menata perusahaan-perusahaannya, termasuk Tesla.
Saat ini, Tesla sendiri tengah mengalami penurunan yang sebagian dikarenakan keterlibatan Musk dengan pemerintahan Trump.
Meski begitu, Musk masih menjalin komunikasi dengan Washington. Awal bulan ini, ia mengatakan kepada wartawan akan menghabiskan satu hingga dua hari per minggu untuk kembali ke Washington dan mengurus DOGE.
Dalam wawancara dengan Husain pada Selasa (20/5), Musk juga menyebutkan minggu ini ia akan makan malam bersama Trump dan bertemu dengan sejumlah menteri kabinet.
Musk membantah anggapan bahwa ada konflik kepentingan dalam dirinya yang terlibat dalam pemerintahan Trump ketika dirinya juga masih memimpin perusahaan-perusahaan yang memiliki kontrak bernilai miliaran dolar dengan pemerintah AS.
"Saya tidak punya kekuasaan formal. Presiden bisa menerima atau menolak saran saya, sesederhana itu. Kalau ada satu saja kontrak yang diterima perusahaan saya secara tidak wajar, sudah pasti jadi berita utama," ujar Musk.
Media AS memang telah melaporkan isu soal beberapa perusahaan Musk yang mendapatkan atau sedang dipertimbangkan untuk mendapatkan kontrak dengan pemerintah. Beberapa perusahaan Musk bahkan disebut akan diuntungkan besar dari rancangan anggaran pemerintahan Trump ini.
Dalam wawancara itu, Husain sempat menyinggung soal ada sejumlah negara yang baru-baru ini memperluas izin operasi satelit internet Starlink milik Musk. Langkah ini diduga menjadi "strategi" negara-negara itu untuk mendekat ke pemerintahan Trump dan mengirimkan sinyal politik yang tepat.
"Apakah Anda menganggap ini sebagai konflik kepentingan?" tanya Husain terkait laporan tersebut.
Musk menjawab bahwa ia tidak melihat adanya konflik kepentingan akan hal itu.
(rds)