Freeport Lanjutkan Pencarian 5 Korban Longsoran Tambang Bawah Tanah

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia masih melanjutkan pencarian lima karyawan yang menjadi korban pada insiden longsoran di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Seperti diketahui, terdapat 7 karyawan terjebak dalam insiden longsoran di tambang bawah tanah Freeport pada 8 September 2025 lalu. Dua korban sudah berhasil dievakuasi pada Sabtu, 20 September 2025, pukul 08.45 WIT.

"Pencarian lima rekan kerja yang belum ditemukan masih berlangsung. Tim penyelamat terus bekerja siang dan malam meski menghadapi tantangan besar dari pergerakan material basah dan berisiko tinggi," ungkap VP Corporate Communications Freeport Indonesia Katri Krisnati, Rabu (24/09/2025).

"Penggalian dari dua jalur akses tetap dilanjutkan, dengan tambahan infrastruktur pendukung karena lokasi semakin dalam dan udara semakin terbatas. Alat berat, termasuk loader kendali jarak jauh, digunakan untuk meminimalkan risiko bagi tim penyelamat," jelasnya.

"Kami mengajak semua pihak untuk terus mendoakan dan memberi dukungan moral agar kelima rekan kami segera ditemukan," tandasnya.

Adapun dua jenazah korban yang berhasil dievakuasi pada Sabtu (20/09/2025) lalu yaitu:

1. Saudara Wigih Hartono, Electrician, PT Cita Contract

2. Saudara Irawan, Electrician, PT Cita Contract

Dari tujuh korban yang terjebak tersebut, dua di antaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA), yakni asal Chili dan Afrika Selatan.

Kementerian ESDM sempat membeberkan kronologi dari insiden ini. Pada Senin malam (8/09/2025) pukul 22.12 WIT, dilaporkan terjadi luncuran lumpur basah yang cukup signifikan. Namun, kejadian tersebut tidak memicu mekanisme peringatan tanggap darurat Geoengineering.

Diduga, sumber tumpahan lumpur basah berasal dari akumulasi lumpur yang terkumpul selama sekian periode waktu.

Titik awal tumpahan berasal dari area runtuhan bijih (Draw Point) 20-West, di mana lumpur meluncur sekitar 400 meter dari Panel 23-East ke arah Panel 28-West dan kemudian terpecah, yang berdampak pada terhentinya semua infrastruktur di Level pengambilan bijih kecuali di Panel 13-West dan Panel 28-34 East & West.

Selain itu, beberapa area lain yang terdampak dan terhenti adalah level pengangkutan (haulage) bijih, terowongan tempat bijih dikumpulkan (Chute Gallery).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Tiba-Tiba Ada Aliran Lumpur di Tambang Bawah Tanah, Ini Kata Freeport

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |