Jakarta, CNBC Indonesia - "Tsunami" pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali terjadi. Kali ini di industri penerbangan.
Grup maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, mengatakan akan memangkas 4.000 pekerjaan, Senin (29/9/2025). Ini hampir 4% dari total tenaga kerjanya.
Lufthansa mengatakan mayoritas PHK akan terjadi di Jerman dan akan terjadi pada tahun 2030. Rata-rata akan berada di posisi administratif dan bukan operasional.
Lufthansa secara grup mempekerjakan sekitar 103.000 orang. Ini juga mencakup pekerja di Eurowings, Austrian, Swiss, dan Brussels Airlines, serta maskapai penerbangan utama Italia yang baru saja diakuisisi, ITA Airways.
Pemangkasan di Lufthansa terjadi seiring resesi tahun kedua berturut-turut, yang dihadapi Jerman, dengan tingkat pengangguran mencapai titik tertinggi dalam satu dekade. Resesi merujuk ke penurunan ekonomi suatu negara dua kuartal atau lebih berturut-turut dalam satu tahun.
Penurunan ekonomi telah menghantam keras beberapa perusahaan raksasa di negara itu. Rata-rata perusahaan tertekan oleh persaingan dengan produk dari China, biaya energi yang tinggi akibat dampak perang Rusia dan Ukraina, serta ambatnya adopsi teknologi baru.
Perlu diketahui, pengumuman Lufthansa ini muncul hanya beberapa hari setelah perusahaan besar Jerman lainnya, raksasa industri Bosch, mengatakan akan memangkas pekerja. Sekitar 13.000 orang akan di-PHK atau sekitar 3% dari total tenaga kerja globalnya.
"Lufthansa Group sedang meninjau aktivitas mana yang tidak lagi diperlukan di masa mendatang, misalnya karena duplikasi pekerjaan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
"Khususnya, perubahan besar yang dibawa oleh digitalisasi dan peningkatan penggunaan kecerdasan buatan akan menghasilkan efisiensi yang lebih besar di banyak area dan proses," tambahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tsunami PHK Guncang Jerman, Para Pekerja Protes-Mogok Berjamaah