Pedagang mengambil emas perhiasan yang dipilih pembeli di salah satu toko perhiasan emas di Cikini, Jakarta, Jumat (12/9/2025). Menurut sejumlah pedagang setempat, meskipun harga emas saat ini tergolong tinggi, aktivitas jual beli logam mulia maupun emas perhiasan di kawasan tersebut masih lesu. Kondisi ini diperkirakan akibat menurunnya daya beli masyarakat. Beberapa pedagang emas, selain mengandalkan penjualan di toko fisik, kini mulai merambah ke platform marketplace. Menurut mereka, penjualan melalui marketplace cukup membantu, meskipun masih didominasi oleh pelanggan tetap. Sementara itu, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari ini tercatat mengalami koreksi sebesar Rp7.000, menjadi Rp2.088.000 per gram.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat komoditas, Ibrahim Assuaibi, memprediksi harga emas bakal menembus level Rp 2,3 juta per gram pada semester II tahun ini. Kenaikan tersebut dipengaruhi berbagai sentimen, mulai dari faktor data Amerika Serikat (AS) dan kebijakan Bank Sentral AS, perang dagang, hingga kondisi geopolitik.
Tercatat, pada penutupan perdagangan Jumat (26/9/2025), emas berada di level 3.761 dolar AS per troy ons. Ibrahim memprediksi pada perdagangan pekan depan, Senin (29/9/2025), harga emas bergerak di kisaran support 3.720 dolar AS per troy ons hingga resistance 3.787 dolar AS per troy ons.
Sedangkan dalam sepekan, harga emas dunia diperkirakan berada di kisaran support 3.711 dolar AS per troy ons hingga resistance 3.814 dolar AS per troy ons.
“Dalam semester II 2025 saya optimistis harga emas dunia bisa mencapai 3.850 dolar AS per troy ons dan logam mulia di Rp 2,3 juta per gram. Harga emas dunia di pasar internasional terbentuk berdasarkan analisa fundamental maupun teknikal, serta permintaan dan penawaran terhadap emas batangan,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Ahad (28/9/2025).