Harmoni Kontras 'Wardah Parade 2' di Panggung JMFW 2026

1 hour ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 kembali mengukuhkan diri sebagai laboratorium tren dan kiblat modest fashion global. Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, menaruh harapan besar pada pesta fashion Muslim yang digelar pada 6 hingga 9 November 2025 di Balai Kartini, Jakarta, ini.

Baginya, JMFW menjadi panggung strategis untuk memajukan industri fashion Tanah Air. Menurut dia, JMFW harus menjadi manifestasi dari tekad bersama untuk meningkatkan perdagangan, baik di pasar domestik maupun mancanegara.

Dia berharap ajang ini bukan hanya sekadar peragaan busana, melainkan jembatan yang menghubungkan brand-brand lokal ke panggung global. "Harapannya brand-brand di JMFW 2026 bisa sukses ke depannya, bisa semakin diminati oleh masyarakat Indonesia dan global," ujarnya pada Kamis (6/11/2025).

Dengan visi yang kuat ini, JMFW 2026 diharapkan dapat melahirkan brand-brand yang tangguh dan kompetitif, menjadikan Indonesia sebagai pusat mode Muslim dunia. Sesi "Wardah Parade 2" menjadi salah satu yang mendapat sorotan.

"Wardah Parade 2" di panggung utama JMFW pada Kamis (6/11/2025) malam menjadi saksi perpaduan gaya yang eklektik, menampilkan evolusi tiga jenama terkemuka yakni Sabamodest yang youthful, IT'SAR Syar'i yang anggun, dan Ria Miranda yang kontemporer. Parade ini seolah menjadi narasi visual yang menceritakan bahwa busana santun memiliki spektrum yang luas, mulai dari gaya urban praktis hingga kemewahan spiritual, semuanya dalam satu napas kebanggaan Indonesia.

Peragaan dibuka dengan energi segar dari Sabamodest, sebuah merek yang mahir menerjemahkan prinsip kesantunan ke dalam bahasa mode yang sangat muda, fungsional, dan sarat eksplorasi. Koleksi Sabamodest yang diperagakan di JMFW 2026 mewakili perempuan Muslimah yang aktif, profesional, dan tak takut bereksperimen dengan mode. Sabamodest  menunjukkan tren terkini dan kepraktisan dapat berjalan beriringan, bahkan saling menguatkan.

Kunci utama gaya Sabamodest terletak pada eksplorasi siluet layering dan tekstur yang cerdas, dirancang agar tidak terasa berat. Tengok saja atasan tunik oversized dipadukan dengan celana panjang berbahan pleats atau berlipit yang memiliki karakter kuat. Detail pleats tersebut bukan sekadar hiasan; ia adalah elemen dinamis yang memberikan flow dramatis dan ilusi tubuh yang lebih jenjang, sekaligus menawarkan keleluasaan bergerak. 

Ciri khas urban dan playful merek ini semakin diperkuat melalui permainan layering pada tampilan lainnya: inner merah marun gelap yang kaya, dilapisi rompi (vest) panjang berwarna abu-abu kehijauan (taupe) dengan detail ritsleting bergaya athleisure. Pilihan styling jilbab yang sederhana dan rapi di leher, ditambah aksesori seperti tas tangan minimalis, menegaskan esensi gaya effortless dan praktis. Sabamodest menetapkan standar baru untuk modest wear yang dinamis, berjiwa muda, dan siap menemani segala aktivitas perempuan urban.

Sementara itu, IT'SAR Syar'i hadir membawa narasi kemewahan spiritual dan keanggunan klasik. Merek ini secara konsisten mendefinisikan ulang busana syar'i yang menjunjung tinggi ketertutupan, menjadi sebuah karya mode yang sarat estetika kelas atas dan kualitas material prima.

Peragaan IT'SAR Syar'i di JMFW 2026 adalah sebuah ode bagi Muslimah yang ingin memancarkan martabat melalui pakaian yang flowy dan terawat. Fokus utama IT'SAR adalah pada potongan maxi-dress atau gamis berpotongan A-line yang menjuntai anggun.

Siluet ini diperkuat oleh pemilihan material premium, seperti Arabian Silk Premium atau crepe berkualitas tinggi, yang menjamin drape yang indah dan kenyamanan adem. Model-model melenggang dengan kharisma, membiarkan setiap helai kain bergerak dramatis, menegaskan kemewahan tekstil tanpa perlu detail berlebihan. Palet warna yang dipilih umumnya lembut dan menenangkan, mulai dari dusty pink, beige, hingga kuning gading.

Khimar didesain dengan teknik layering dan cutting yang sangat presisi. IT'SAR Syar'i membuktikan bahwa busana syar'i adalah arena inovasi yang tak terbatas, menempatkan keindahan spiritual dalam bingkai mode berkelas global.

Menutup parade ini adalah Ria Miranda, desainer yang terkenal dengan julukan "Ratu Pastel" yang kini memasuki fase eksplorasi yang lebih kontemporer. Koleksi terbarunya di JMFW 2026, yang sering kali mengusung tema filosofis seperti Juxtaposed (kontras kehidupan), menunjukkan pergeseran berani dari Ria Miranda. Ia tak lagi hanya bermain di ranah pastel lembut, namun kini berani memasukkan warna bold, namun tetap mempertahankan karakter femininnya.

Inti dari koleksi Ria Miranda kali ini adalah kompleksitas pola dan cutting yang rumit, namun dirancang agar terlihat effortless dan sederhana. Siluetnya fokus pada potongan longgar (oversized) dan flowy, namun dibalut dengan detail yang mewah. Selain itu, Ria Miranda menunjukkan tanggung jawabnya terhadap mode berkelanjutan (sustainable fashion) dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang seperti tencel, silk, dan organza silk dalam proporsi yang signifikan. 

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |