Jakarta, CNN Indonesia --
Meghan Markle dan Pangeran Harry disebut sudah merencanakan siasat untuk kembali rujuk dengan keluarga Kerajaan Inggris. Rencana tersebut disebut Project Thaw.
Di antara serangkaian siasat, salah satunya adalah dengan mulai mendekatkan diri ke Inggris dengan cara menghadiri Paris Fashion Week pada 4 Oktober 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perjalanan Meghan ke Prancis adalah bagian dari 'rencana kaum elit'," kata editor Daily Mail, Richard Eden, dalam artikel yang tayang Kamis (9/10).
"Apa yang bisa lebih baik daripada foto-foto dirinya disambut dengan ciuman oleh para pesohor mode Eropa serta petinggi Vogue, Anna Wintour?"
"'Project Thaw' bertujuan untuk mencairkan permusuhan itu, berdasarkan kesuksesan kunjungan Duke ke Inggris bulan lalu ketika ia melakukan kegiatan amal dan, yang terpenting, diundang ke Clarence House untuk minum teh bersama Raja Charles," lanjutnya.
Harry sebelumnya bertemu dengan Raja Charles pada September 2025. Pertemuan tersebut adalah kunjungan pertama Harry ke ayahnya dalam 19 bulan.
Eden mengatakan Harry kemudian melakukan perjalanan dari Inggris ke Ukraina. Dalam perjalanan itu, ia konon berada di kereta yang sama dengan Menteri Luar Negeri Inggris, Yvette Cooper.
Eden juga menyebut Cooper mengagumi Pangeran Harry dan menginginkan pria 41 tahun tersebut memiliki peran yang lebih besar dalam kehidupan publik.
Harry pun tak sungkan mengungkapkan kepada The Guardian bahwa dirinya berharap bisa membawa Markle bersama anak-anak mereka kembali ke Inggris, setelah hak keamanan mereka dicabut awal 2025.
"Minggu ini jelas telah mendekatkan hal itu," kata Harry kepada media tersebut saat itu.
Menurut Eden, langkah selanjutnya dari pasangan tersebut dalam rangka proyek ini adalah dengan melakukan kunjungan ke Inggris bersama-sama.
Seorang sumber mengatakan kepada Daily Mail bahwa Markle akan datang ke Inggris sebelum akhir 2025 dengan merasa "membawa beban berat". Page Six mengatakan sudah meminta tanggapan dari perwakilan Harry soal berita tersebut.
Meski begitu, Pangeran Harry belum tentu bisa benar-benar kembali menjadi bagian keluarga Kerajaan Inggris secara utuh biar sudah bertemu dengan ayahnya, Raja Charles III.
Menurut sumber dari dalam Istana Kerajaan Inggris, Raja tidak akan bisa menerima mereka yang bermain dua kaki, di dalam dan di luar Istana.
"Raja adalah pria yang pemaaf, tetapi sangat tegas dalam menegakkan keputusan mendiang ibunya bahwa tidak boleh ada anggota keluarga kerajaan yang 'separuh masuk, separuh keluar'," kata sumber kepada Daily Mail seperti diberitakan Page Six pada Minggu (21/9).
Namun seorang juru bicara Harry mengatakan kepada Page Six bahwa saat ini tugas suami Meghan Markle sejatinya adalah soal keluarganya.
"Duke telah menegaskan bahwa fokusnya, terkait keluarganya, adalah ayahnya. Selain itu, dan terkait isu-isu lain yang berkaitan dengan Keluarga Kerajaan, kami tidak akan berkomentar," kata mereka.
Di sisi lain, Ratu Camilla disebut tidak semudah itu untuk memaafkan dan melupakan perbuatan Pangeran Harry yang mengobral komentar atas istri Raja Charles tersebut dalam buku memoarnya, Spare.
Pangeran Harry sebelumnya menilai ibu tirinya tersebut sebagai orang berbahaya dan penjahat, lalu menuliskannya dalam memoarnya yang sensasional, Spare.
"Harry telah bersikap sangat tidak baik kepada Ratu, baik secara tertulis maupun lisan, dan Ratu tidak mudah memaafkan," ujar seorang sumber internal istana kepada Times of London.
(end)