Kenapa Pemain Irak Tidak Kartu Merah Saat Tekel Ole Romeny?

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Minggu, 12 Okt 2025 08:47 WIB

Zaid Tahseen tidak mendapatkan kartu merah saat menjega Ole Romeny yang berusaha melakukan serangan balik dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kenapa demikian? Zaid Tahseen tidak terkena kartu merah saat melakukan tekel terhadap Ole Romeny. (REUTERS/Stringer)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemain Irak, Zaid Tahseen tidak mendapatkan kartu merah saat menjegal striker Timnas Indonesia, Ole Romeny yang berusaha melakukan serangan balik dalam laga babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kenapa demikian?

Timnas Indonesia punya kesempatan untuk melancarkan serangan balik saat kedudukan masih 0-0, tepatnya di menit ke-68. Namun Romeny yang coba menerobos lini pertahanan Irak dijegal oleh Zaid Tahseen.

Zaid Tahseen yang saat itu berstatus sebagai orang terakhir di lini belakang kemudian mendapat kartu kuning. Protes pun begitu keras disuarakan oleh Jay Idzes dan kawan-kawan. Namun wasit tetap pada pendiriannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontroversi pun merebak. Zaid Tahseen dianggap pantas mendapat kartu merah karena menggagalkan peluang mencetak gol Timnas Indonesia. Terlebih dia berstatus sebagai pemain terakhir di lini pertahanan.

Berkaitan dengan hal itu, dalam aturan IFAB, yang dibahas adalah tentang Denying a goal or an obvious goal scoring opportunity (DOGSO) alias menggagalkan peluang mencetak gol. Tidak ada bahasan detail tentang status orang terakhir di lini pertahanan.

Dengan demikian, keputusan benar-benar menjadi kewenangan wasit. Pada aturan tersebut, ada beberapa hal yang harus jadi pertimbangan wasit:

- Jarak antara titik serangan dengan gawang
- arah permainan secara umum
- kemungkinan tetap menguasai bola
- lokasi kejadian dan jumlah pemain bertahan

Saat pelanggaran terjadi, titik pelanggaran masih di tengah lapangan. Hal itu yang kemungkinan besar jadi pertimbangan wasit sehingga hanya memberikan kartu kuning.

Dalam aturan IFAB, hal yang dipastikan mendapat kartu merah langsung adalah bila pemain bertahan melakukan handball dengan sengaja untuk menghalau serangan lawan. Tak peduli di mana pun lokasi handball tersebut, sang pemain akan mendapat kartu merah.

Kepastian kartu merah lain yang diatur adalah bila pemain melakukan pelanggaran yang tak bertujuan merebut bola di dalam kotak penalti lawan. Contohnya adalah menarik, mendorong, dan menahan laju lawan tanpa kemungkinan membidik bola.

Zaid Tahseen sendiri pada akhirnya terkena kartu merah setelah menerima kartu kuning kedua di masa injury time. Kartu kuning itu didapat usai Zaid Tahseen mengarahkan tangan dengan sengaja ke wajah Kevin Diks.

[Gambas:Video CNN]

(ptr/sry)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |