CNN Indonesia
Kamis, 09 Okt 2025 18:49 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Suasana haru dan suka cita menyelimuti warga Jalur Gaza, Palestina, setelah kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel akhirnya tercapai pada Rabu (8/10).
Perjanjian gencatan ini diharapkan banyak pihak bertahan permanen dan menjadi akhir dari dua tahun agresi brutal Israel di Palestina, terutama di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 67 ribu orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekelompok wartawan yang masih bertahan di Gaza turun ke jalan dengan penuh emosi dan kebahagiaan, mengabarkan langsung kepada warga bahwa rentetan serangan udara akan segera berakhir.
Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, tampak para jurnalis mengenakan rompi biru bertuliskan "PRESS" berkeliling ke desa-desa yang selama ini terputus dari listrik dan internet.
Mereka berteriak lantang dengan nada antusias, memberi tahu masyarakat bahwa gencatan senjata telah tercapai.
"Kami memberi tahu orang-orang yang tidak memiliki internet bahwa gencatan senjata telah tercapai!" seru salah satu wartawan dengan suara penuh haru, seperti dikutip dari Middle East Eye.
Kesepakatan ini tercapai setelah kedua belah pihak sepakat berunding dengan proposal gencatan senjata usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Israel menyambut kesepakatan ini an menyebut sebagai "hari yang baik" untuk mereka. Sementara itu, Hamas meminta Trump dan komunitas internasional mendesak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mematuhi kesepakatan tersebut.
Salah satu yang menjadi pembahasan alot dalam isi perundingan gencatan senjata adalah soal pembebasan sandera.
Dalam unggahan di Social Truth, Trump menyebut proposal gencatan senjatanya itu mencakup pembebasan seluruh sandera Hamas yang sampai saat ini masih ditahan di Gaza.
Selain itu, Israel juga dipaksa menarik pasukan mereka dari Jalur Gaza dan menghentikan agresi brutalnya yang telah menewaskan lebih dari 67 ribu warga Palestina.
Israel juga bakal membebaskan warga Palestina yang selama ini ditahan di negaranya sebagai bentuk pertukaran sandera Hamas. Namun, hingga kini belum jelas berapa jumlah warga Palestina tahanan Israel yang akan dibebaskan.
"Seluruh sandera akan dibebaskan segera dan Israel akan menarik pasukan ke garis yang disetujui," kata Trump.
(rds)