REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Primaya Hospital Group melalui Bakti Sosial Operasi Katarak 2025 di Primaya Hospital Bekasi Timur, rumah sakit ini menegaskan peran aktifnya mengutamakan keunggulan klinis dan ketulusan hati.
Program tersebut menjadi kelanjutan dari Primaya Heart Race 2025, ajang olahraga virtual jalan, lari, dan sepeda. Seluruh jarak tempuh peserta dikonversi menjadi donasi untuk mendukung operasi katarak gratis.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari perayaan ulang tahun ke-19 Primaya Hospital Group. Tema yang diusung adalah “19 Years with You – Caring Beyond Boundaries”.
Pada Heart Race 2025, hampir 2.000 peserta ikut ambil bagian dari lebih 15 kota di Indonesia. Total jarak tempuh yang tercatat menembus angka 140 ribu kilometer.
Dari capaian tersebut, terkumpul donasi hampir Rp30 juta. Dana itu sepenuhnya dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu.
Hasilnya, sebanyak 85 pasien katarak memperoleh manfaat dari program ini. Mereka kini bisa kembali melihat dengan lebih baik usai menjalani tindakan operasi.
“Kami percaya bahwa kesehatan merupakan hak setiap orang, dan pemulihan penglihatan merupakan kebahagiaan yang tak ternilai,” ujar Yoseph Bambang Pamungkas, Chief Business Development Officer Primaya Hospital Group.
Ia menyebut ribuan peserta Heart Race 2025 telah memberi “cahaya baru” bagi pasien katarak. Menurutnya, olahraga bisa menjadi gerakan sosial dengan dampak nyata bagi masyarakat.
Primaya Hospital juga menggandeng EyeQu LASIK & Eye Center yang berada dalam jaringan mereka. Dukungan turut diberikan oleh PERDAMI Bekasi dan PT Surya Utama Medika.
Ketua PERDAMI Bekasi, dr. Irsad Sadri, Sp.M, menyoroti tren katarak yang mulai menyerang usia lebih muda. Faktor penyebabnya antara lain gaya hidup tidak sehat dan diabetes.
“Operasi dilakukan dengan teknik fakoemulsifikasi tanpa jahitan, sehingga pemulihan lebih cepat,” jelas dr. Irsad. Ia menambahkan, pemeriksaan ketat selalu dilakukan sebelum pasien menjalani tindakan operasi.
Pasien dengan risiko komplikasi tidak akan dioperasi demi keselamatan. Standar pemeriksaan meliputi tekanan darah di bawah 150/90, gula darah di bawah 200, serta ketajaman penglihatan di bawah 6/60.
Katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia. “Melalui program sosial ini, Primaya Hospital Group tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya deteksi dini serta pola hidup sehat,” kata Yoseph.