IHSG Dibuka Menguat, Balik Lagi ke Level 8.100

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,5% atau 40,24 poin ke level 8.139,58 pada awal perdagangan hari ini, Senin (29/9/2025).

Sebanyak 612 saham naik, 44 turun, dan 296 lainnya tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 287,43 miliar. Sebanyak 469,37 juta saham berpindah tangan dalam 37.414 kali transaksi.

Pasar keuangan Tanah Air diproyeksi bersiap menghadapi perdagangan yang cukup berat pekan ini, terutama pada rupiah yang masih menghadapi tekanan.

Pada pekan ini data-data ekonomi baik dari dalam dan luar negeri cukup ramai, sehingga bisa mendorong volatitas perdagangan di sepanjang pekan ini. Adapun data-data tersebut termasuk PMI manufaktur, data inflasi hingga neraca dagang.

S&P akan mengumumkan data PMI Manufaktur Indonesia edisi September pada Rabu (1/10/2025). Seperti diketahui, aktivitas manufaktur Indonesia akhirnya masuk fase ekspansi di Agustus setelah terkontraksi empat bulan sebelumnya.

Pada Rabu, Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan akan merilis data inflasi Indonesia periode September 2025. Sebelumnya, BPS mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) turun atau deflasi pada Agustus 2025 sebesar 0,08%. Secara tahunan atau year on year (YoY), inflasi terjadi 2,31%.

Masih di hari yang sama Rabu (1/10/2025), Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan merilis data neraca dagang RI periode Agustus beserta pertumbuhan ekspor dan impor. Sebelumnya, BPS menuturkan neraca perdagangan Indonesia Januari-Juli 2025 mengalami surplus US$23,65 miliar yang berasal dari surplus sektor nonmigas US$34,06 miliar, sementara sektor migas defisit senilai US$10,41 miliar.

Surplus US$23,65 miliar yang dipicu oleh surplus pada sektor nonmigas US$34,06 miliar sementara sektor migas defisit US$10,41 miliar.

Dari ranah global sejumlah data penting ikut menjadi sentimen IHSG, termasuk data PMI China, data tenaga kerja dan PMI AS, serta pertemuan OPEC.

Sementara itu, Bursa Asia Pasifik diperdagangkan bervariasi pagi ini. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,43%. Di Korea Selatan, Kospi menguat 1,05% dan Kosdaq melonjak 0,82%.

Lalu indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,68% dan Topix merosot 1,27% setelah sempat mencetak rekor tertinggi pada Jumat lalu. Di Hong Kong, kontrak berjangka Hang Seng berada di level 26.290, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 26.128,2.

Dari Amerika Serikat pada perdagangan Jumat, tiga indeks utama menguat setelah rilis data inflasi penting. Dow Jones Industrial Average naik 299,97 poin atau 0,65% ke 46.247,29, S&P 500 menambah 0,59% ke 6.643,70, dan Nasdaq Composite menguat 0,44% ke 22.484,07.

Kenaikan tersebut menghentikan tren penurunan tiga hari beruntun, namun ketiga indeks tetap berakhir melemah dalam sepekan. Nasdaq Composite dan S&P 500 masing-masing turun 0,7% dan 0,3%, menandai pekan rugi pertama dalam empat minggu, sementara Dow merosot 0,2%.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Merah! Pasar Cemas Deflasi dan Data Ekonomi

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |