IsDB Siap Danai Inklusi Keuangan Syariah dan Ketahanan Pangan Indonesia

1 week ago 8

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Islamic Development Bank (IsDB) menyatakan komitmennya dalam mendukung pengembangan keuangan syariah dan inklusi keuangan di Indonesia. Country Economist IsDB Regional Hub Indonesia, Ali Mansour Fallahi, menegaskan bahwa inklusi menjadi bagian penting dari misi keuangan syariah yang ingin dicapai lembaga ini.

“Kami mendukung regulator dan pembuat kebijakan keuangan syariah di Indonesia, juga pelaku industri keuangan syariah dan lembaga mikro syariah. Sebab, kami tahu akses petani terhadap perbankan syariah dan likuiditas masih rendah,” ujar Fallahi dalam Islamic Finance Dialogue (IFD) 2025 yang digelar Republika, Senin (26/5/2025).

IsDB selama ini aktif memberikan dukungan melalui seminar, lokakarya, konferensi, hingga bantuan teknis untuk memperkuat kapasitas pelaku industri syariah. Fallahi juga menekankan bahwa kantor IsDB di Menteng, Jakarta, terbuka untuk kerja sama baik dari pemerintah maupun sektor swasta.

“Ini adalah bank Anda. Jika ada kebutuhan atau pertanyaan, silakan datang. Kami siap membantu,” tegasnya.

Ia menambahkan, sektor pertanian menjadi perhatian utama IsDB, terutama dalam kaitannya dengan ketahanan pangan. Sejak pandemi COVID-19 mengganggu rantai pasok global, sektor ini dinilai semakin strategis.

“Ketahanan pangan menjadi prioritas utama dalam RPJMN terbaru, bersama dengan ketahanan air dan energi. Karena itu, IsDB selalu siap mendukung pembiayaan proyek pertanian, baik di Indonesia maupun negara anggota lainnya,” kata Fallahi.

Dukungan itu, menurutnya, dilakukan melalui konsultasi erat dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan, serta disesuaikan dengan prioritas pembangunan nasional. “IsDB memiliki mandat dan kesiapan untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui pembiayaan dan kolaborasi strategis,” pungkasnya.

IFD 2025 dirancang sebagai forum strategis bagi para pemikir dan praktisi keuangan syariah. Diskusi difokuskan pada peran ekonomi berkelanjutan yang selaras dengan prinsip syariah serta praktik terbaik dalam pengembangan industri keuangan syariah global.

Pemimpin Redaksi Republika, Andi Muhyiddin, menyampaikan komitmen medianya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah. “Sebagai media yang konsisten mengawal isu ini, Republika berkomitmen menjadi ruang dialog strategis yang mempertemukan pemikiran, kebijakan, dan inovasi,” ujarnya.

Menurut pria yang akrab disapa Dio ini, Islamic Finance Dialogue menjadi bentuk nyata kolaborasi untuk memperkuat ekonomi syariah yang inklusif dan berdaya saing global.

Acara ini juga menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka, di antaranya Datuk Prof Dr Mohamad Akram Laldin dari INCEIF University Malaysia, Rima Dwi Permatasari (SVP ESG PT Bank Syariah Indonesia Tbk/BSI), Ali Mansour Fallahi dari IsDB, serta Dedi Wibowo dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang mendorong inovasi digital dan pengelolaan Pusat Data Ekonomi Syariah (PDES).

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |