Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan
REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Satu unit tank Israel melepaskan tembakan ke arah misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). Insiden itu dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB.
Menurut UNIFIL, tembakan senapan mesin berat menghantam tanah sekitar lima meter dari para penjaga perdamaian yang sedang melakukan patroli berjalan kaki di dekat sebuah posisi yang didirikan Israel di dalam wilayah Lebanon.
Para penjaga perdamaian terpaksa berlindung. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.
UNIFIL mengatakan pihaknya segera menghubungi militer Israel melalui jalur penghubung untuk menuntut agar penembakan dihentikan.
UNIFIL mengecam insiden itu, mendesak Israel untuk menghentikan tindakan agresif di dekat pasukan PBB. Sementara, UNIFIL menegaskan tetap berfokus pada pemulihan stabilitas di sepanjang perbatasan.
Di bawah Resolusi 1701, yang diadopsi setelah perang Israel–Hezbollah tahun 2006, kedua pihak diwajibkan menghentikan permusuhan dan menjaga zona bebas senjata antara Garis Biru dan Sungai Litani di Lebanon.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Lebanon selatan.
Israel telah meningkatkan serangan hampir setiap hari yang menargetkan apa yang diklaim sebagai lokasi Hezbollah. Menurut Otoritas Lebanon, aksi Israel itu telah menewaskan lebih dari empat ribu orang dan melukai hampir 17.000 lainnya.
Gencatan senjata yang diumumkan pada November 2024 mewajibkan Israel menarik diri dari Lebanon selatan pada Januari. Namum, militer Israel baru menarik sebagian pasukannya dan masih menduduki lima pos perbatasan.
Sumber:

2 hours ago
1














































