Jepang Balas Protes Soal Imbauan Perjalanan dari China

9 hours ago 3

CNN Indonesia

Minggu, 16 Nov 2025 12:20 WIB

Pemerintah Jepang merespons amarah dan imbauan China kepada warganya untuk tidak bepergian ke Jepang. Pemerintah Jepang merespons amarah dan imbauan China kepada warganya untuk tidak bepergian ke Jepang. (iStockphoto/blinow61)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Jepang merespons amarah dan imbauan China kepada warganya untuk tidak bepergian ke Jepang, sebagai imbas dari ucapan Perdana Menteri Sanae Takaichi soal Taiwan.

Menurut Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Minoru Kihara, imbauan China yang meminta warganya tidak berkunjung ke Jepang adalah bukti bahwa Beijing mengingkari ucapannya sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka tidak konsisten dengan upaya mempromosikan hubungan yang strategis dan saling menguntungkan," kata Kihara seperti diberitakan media lokal, Jiji Press, dan dilansir AFP pada Sabtu (15/11).

"Pemerintah Jepang telah meminta pihak China untuk mengambil langkah-langkah yang tepat," lanjutnya.

Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi pada pekan lalu mengatakan serangan bersenjata terhadap Taiwan bisa jadi alasan Jepang mengerahkan pasukan dalam rangka pertahanan kolektif.

Pada Jumat (14/11) malam waktu China, Kedutaan Besar China di Jepang memperingatkan warganya terkait perjalanan ke Negeri Sakura tersebut. Bagi China, ucapan Takaichi adalah provokasi.

"Baru-baru ini, para pemimpin Jepang telah melontarkan pernyataan yang terang-terangan provokatif mengenai Taiwan, yang sangat merusak suasana komunikasi antarmasyarakat," demikian bunyi unggahan WeChat tersebut seperti dikutip dari AFP.

Dalam pesan tersebut disebutkan terdapat risiko signifikan bagi keselamatan pribadi dan nyawa warga negara China di Jepang.

"Kementerian Luar Negeri dan kedutaan besar serta konsulat Tiongkok di Jepang dengan sungguh-sungguh mengingatkan warga negara China untuk menghindari perjalanan ke Jepang dalam waktu dekat," kata mereka.

Imbas dari imbauan tersebut, sejumlah maskapai penerbangan terbesar China menawarkan pengembalian dana penuh untuk penerbangan di rute Jepang sebelum akhir tahun.

Air China, China Southern, dan China Eastern semuanya menerbitkan pernyataan terpisah tentang kebijakan tersebut, yang akan memungkinkan pemegang tiket untuk mengembalikan dana atau mengubah rencana perjalanan Jepang secara gratis untuk penerbangan mulai 15 November hingga 31 Desember 2025.

China juga meminta Takaichi menarik ucapannya yang dinilai tidak berdasar. Namun Takaichi enggan melakukannya. Menurut perempuan yang dikenal sebagai pendukung Taiwan dan keras terhadap China itu, pernyataannya sesuai dengan prinsip Jepang.

Sementara itu, China semakin agresif mengintimidasi Taiwan. China mengklaim Taiwan adalah pembangkang sebab ingin memisahkan diri dari China.

(end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |