Kaltim proyeksikan pariwisata penopang ekonomi pasca-migas.
REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA, – Dinas Pariwisata Kalimantan Timur berupaya menjadikan pariwisata Kaltim sebagai sektor ekonomi utama untuk mendukung era pasca-minyak dan gas. Kepala Dispar Kaltim, Ririn Sari Dewi, menyatakan proyek ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan didukung peningkatan kunjungan wisata akibat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ririn optimistis, mengingat Kaltim berhasil meraih peringkat keempat dalam indeks pembangunan pariwisata nasional 2024 dengan nilai 4,54. Capaian ini didorong oleh kegiatan MICE yang meningkat, mampu mendatangkan wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Dispar Kaltim melihat potensi besar untuk mengembangkan destinasi yang menarik bagi pengunjung internasional, terutama dari Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Rencana pembukaan rute penerbangan langsung dari Samarinda ke Brunei menjadi fokus, sesuai arahan Presiden agar penerbangan internasional dapat langsung ke daerah.
Meski kontribusi sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih di bawah 10 persen, strategi pengembangan akan fokus pada diversifikasi ekonomi melalui penguatan destinasi dan penyelenggaraan ajang berskala nasional maupun internasional.
"Kunci utama adalah kolaborasi pentahelik yang solid," kata Ririn, menekankan sinergi antara pemerintah, BUMN, perbankan, swasta, organisasi pariwisata, komunitas, dan media massa.
Contoh konkret adalah perbaikan infrastruktur jalan menuju destinasi wisata di Mahakam Ulu dan Kutai Barat, yang diharapkan meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan wisatawan.
Ririn menambahkan, sinergi antara pemerintah dan pihak swasta diperlukan untuk menggarap potensi destinasi agar pariwisata Kaltim dapat tumbuh lebih baik dan maju.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara