Kejagung Ungkap Sudah Kantongi 5 Vendor Kasus Chromebook Rp 9,9 Triliun di Kemendikbudristek

13 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengusutan kasus dugaan korupsi program digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) 2019-2023 akan mendalami peran vendor-vendor yang menerima bancakan pengadaan laptop chromebook. Pengusutan yang dilakukan di Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah mengantongi sedikitnya lima vendor perangkat keras telematika yang menerima pengadaan setotal Rp 9,9 triliun tersebut. 

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) memastikan akan memeriksa para pihak dari vendor-vendor tersebut. “Vendor-vendor (pihak penjual) itu pasti ada. Kalau nggak salah ada lima yang sudah terungkap dalam penyidikan. Tetapi ini masih penyidikan umum,” kata Harli, Jumat (6/6/2025).

Harli enggan mengungkap lima vendor tersebut. Pun dirinya belum mengetahui hasil penyidikan sementara tentang vendor-vendor tersebut, apakah pemiliknya ada sebagai, atau punya kepemilikan modal dari penyelenggara negara. Namun diketahui, proses pengadaan chromebook untuk digitalisasi pendidikan itu dilakukan dengan persekongkolan jahat untuk memperkaya diri sendiri.

Saat mengumumkan kasus dugaan korupsi di Kemendikbudristek ini ke level penyidikan, Senin (26/5/2025) lalu, Harli pernah menyampaikan permufakatan jahat itu berupa pengarahan kepada pihak-pihak tertentu dalam pengadaan. Namun Harli memastikan dalam pengusutan, tim penyidikan pastinya akan mengetahui apakah ada kaitannya vendor-vendor tersebut dengan penyelenggara negara di Kemendikbudristek ataupun di kementerian-kementerian lain.

“Nanti pastinya juga (vendor-vendor) tersebut akan diminta keterangannya oleh penyidik,” ujar Harli. 

Informasi yang diterima Republika dari hasil pengusutan sementara, tim penyidikan di Jampidsus sudah mengantongi lima vendor terkait program digitalisasi pendidikan dan pengadaan laptop chromebook tersebut. Lima vendor itu adalah perusahaan-perusahaan perangkat keras komputer, beserta software yang berbasis di Indonesia.

Di antaranya, PT Bangga Technology Indonesia atau Advan Digital. Perusahaan tersebut bergerak di bidang teknologi dan memproduksi berbagai macam perangkat keras seperti notebook, tablet digital, maupun smartphone, serta PC.

Berikutnya, adalah PT Evercoss Technology Indonesia atau Evercoss. Perusahaan tersebut bergerak di bidang barang-barang elektronik khusus kantor. Lalu ada PT Tera Data Indonusa atau Axioo, perusahaan yang memproduksi perangkat-perangkat keras berupa laptop, dan hardware khusus untuk PC, maupun komputer jinjing.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |