KFC Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Karyawan Sepanjang 2025, FAST Masih Rugi Rp 143 Miliar

2 hours ago 1
  1. Ekonomi
  2. Bisnis
  3. Senin , 06 Oct 2025, 14:21 WIB

Manajemen lakukan efisiensi dan relokasi gerai untuk pulihkan kinerja bisnis.

Seorang pengendara sepeda motor melewati restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) yang tutup di Sungai Buloh, pinggiran kota Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (30/4/2024). KFC menutup sementara lebih dari 100 gerainya di Malaysia di tengah aksi boikot terhadap produk yang dinilai mendukung agresi Israel ke Palestina. QSR Brands yang memiliki dan mengoperasikan jaringan makanan cepat saji KFC di Malaysia, menutup sementara 100 dari 770 gerai KFC. Penutupan gerai KFC itu menurut QSR Brands merupakan respons terhadap kondisi ekonomi yang menantang.

EPA-EFE/FAZRY ISMAIL Seorang pengendara sepeda motor melewati restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) yang tutup di Sungai Buloh, pinggiran kota Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (30/4/2024). KFC menutup sementara lebih dari 100 gerainya di Malaysia di tengah aksi boikot terhadap produk yang dinilai mendukung agresi Israel ke Palestina. QSR Brands yang memiliki dan mengoperasikan jaringan makanan cepat saji KFC di Malaysia, menutup sementara 100 dari 770 gerai KFC. Penutupan gerai KFC itu menurut QSR Brands merupakan respons terhadap kondisi ekonomi yang menantang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola jaringan restoran cepat saji KFC di Indonesia, terus menghadapi tekanan berat di tengah pelemahan kinerja bisnis. Sepanjang 2025, perusahaan menutup 19 gerai dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 400 karyawan sebagai bagian dari langkah efisiensi.

“Sepanjang tahun 2025 ini, perseroan menutup beberapa gerai dengan total 19 gerai. Penutupan ini disebabkan kontrak sewa yang habis dan gerai tidak mengalami pemulihan signifikan sejak 2020,” ujar Direktur Fast Food Indonesia Wahyudi Martono dalam public expose virtual yang dikutip di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Sponsored

Sponsored Ads

Penutupan sejumlah gerai dilakukan bersamaan dengan langkah relokasi usaha ke lokasi yang dinilai lebih potensial agar transaksi dine-in dapat kembali meningkat. Manajemen juga menyebut langkah efisiensi dilakukan dengan menggabungkan beberapa pusat dukungan menjadi terpusat di Jakarta.

Perusahaan masih membukukan kerugian hingga Rp 143 miliar per 30 Juni 2025, meski membaik dari rugi Rp 407 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan pun tercatat menurun menjadi Rp 2,4 triliun, atau berkurang Rp 77 miliar dibandingkan semester pertama 2024.

“Perseroan menghadapi berbagai tantangan mulai dari Covid-19, kemudian boikot pada 2023–2024, hingga penurunan daya beli masyarakat yang menyebabkan transaksi menurun signifikan,” kata Wahyudi.

Selain menutup gerai, FAST juga melakukan refinancing utang dari jangka pendek menjadi jangka panjang untuk memperkuat struktur keuangan. Penyesuaian jumlah kru dilakukan mengikuti volume transaksi agar operasional tetap efisien dan gerai bisa kembali mencatatkan profitabilitas.

Meski tengah menghadapi tekanan, manajemen tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang bisnis KFC di Indonesia. Pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan masyarakat, dan naiknya konsumsi protein ayam diyakini menjadi pendorong utama permintaan di masa mendatang.

“Berdasarkan tiga tolak ukur tersebut, kami yakin potensi ke depan sangat baik dan perusahaan akan dapat bertumbuh,” ujar Wahyudi.

Tekanan terhadap bisnis KFC menunjukkan dampak boikot yang belum sepenuhnya mereda serta melemahnya daya beli masyarakat. Langkah efisiensi menjadi strategi utama perusahaan untuk bertahan di tengah tekanan terhadap kinerja bisnis.

Berita Terkait

Berita Terkait

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |