Kuasai Rp21 T Bitcoin, Negara Ini Pemegang Kripto Terbesar ke-3 Dunia

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Bhutan kini menjadi negara dengan cadangan Bitcoin terbesar ketiga di dunia. Negara kecil di pegunungan Himalaya ini tercatat memiliki lebih dari 13.000 BTC atau senilai sekitar US$1,3 miliar (Rp21,3 triliun, kurs Rp16.400).

Melansir Coincentral.com, jumlah itu setara dengan 40% dari produk domestik bruto (PDB) Bhutan, mencerminkan strategi nasional yang sangat ambisius. Seluruh cadangan aset kripto tersebut dikelola oleh Druk Holding & Investments (DHI), badan usaha milik negara Bhutan.

Berbeda dengan banyak negara lain, Bhutan tidak membeli atau menyita Bitcoin dari pasar. Seluruh BTC itu ditambang sendiri menggunakan infrastruktur dalam negeri sejak akhir 2020.

Kegiatan mining dimulai dengan peralatan rakitan lokal di dekat Dochula Pass dan kemudian berkembang pesat. Pada 2022, ada empat pusat tambang yang didukung pemerintah, dan hingga 2025 jumlahnya telah bertambah menjadi enam lokasi aman.

Bhutan mengandalkan tenaga air sepenuhnya untuk seluruh operasional mining-nya, tanpa menggunakan bahan bakar fosil. Pendekatan ini membuat strategi kripto Bhutan menjadi salah satu yang paling ramah lingkungan di dunia.

Uniknya, hasil tambang Bitcoin ini digunakan untuk kebutuhan negara, termasuk pembayaran gaji pegawai negeri. Pada 2023, Bhutan bahkan menjual Bitcoin senilai US$100 juta untuk mendanai kenaikan gaji sektor publik.

Langkah ini mendukung stabilitas fiskal dan mencegah migrasi tenaga kerja ke negara tetangga. Pemerintah juga melihat mining sebagai solusi efisien bagi kelebihan produksi listrik dari pembangkit tenaga air.

Saat produksi listrik memuncak, energi yang tadinya akan diekspor dialihkan ke pusat mining untuk dimanfaatkan secara lokal. Ini membuat tambang kripto berfungsi sebagai penyangga energi sekaligus sumber pendapatan negara.

Program ini juga dikemas dalam narasi "green crypto", atau kripto hijau, oleh pemerintah Bhutan. Negara ini bahkan mengklaim membantu mengimbangi emisi karbon dari penambangan kripto berbasis batu bara di negara lain.

Seiring ekspansi, Bhutan tengah menaikkan kapasitas tenaga air dari 3,5 gigawatt menjadi 15 hingga 33 gigawatt dalam dekade mendatang. Infrastruktur itu akan menopang pusat tambang yang lebih besar dan memperkuat posisi Bhutan di ekonomi digital global.

Pemerintah juga tengah membangun "Gelephu Mindfulness City", sebuah kota kripto yang mengintegrasikan Bitcoin dengan layanan real estat, perjalanan, perbankan, dan pemerintahan. Untuk mendukungnya, Bhutan akan meluncurkan mata uang digital berbasis emas dan bank digital dengan sistem full-reserve.

Langkah ini diharapkan menjadikan Bhutan sebagai pemimpin inovasi blockchain di kawasan Asia Selatan. Dengan strategi berbasis keberlanjutan dan teknologi, Bhutan mulai menempatkan dirinya di peta industri kripto dunia.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article El Salvador Menyerah! Dipaksa IMF Tinggalkan Bitcoin

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |