4 hours ago
2
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangannya demi mewujudkan impian lolos Piala Dunia 2026. Tim asuhan Patrick Kluivert ini akan menghadapi tuan rumah Arab Saudi dan Irak pada putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan digelar 8-14 Oktober 2025 di Arab Saudi.
Tak hanya faktor teknis lawan yang akan dihadapi Jay Idzes dkk. Sejumlah faktor non teknis juga harus mampu diatasi Skuad Garuda agar bisa meraih hasil terbaik di Arab Saudi nanti. Salah satu faktor non teknis yang cukup penting adalah wasit.
Banyak negara, termasuk Indonesia pernah merasakan bagaimana keberpihakan wasit yang begitu terlihat saat menghadapi tim-tim asal Timur Tengah. Saat bermain di kandang Bahrain, Indonesia pernah merasakan sejumlah keputusan wasit yang lebih berpihak kepada tuan rumah.
Di putaran empat nanti, Indonesia juga harus waspada. Pasalnya wasit yang akan memimpin Indonesia dalam laga melawan Arab Saudi maupun melawan Irak sudah diputuskan. Indonesia pun merasa keberatan dan sudah melayangkan surat baik ke AFC ataupun FIFA.
Wasit yang memimpin laga Indonesia melawan Arab Saudi pada 8 Oktober 2025 adalah Abdullah Jailami asal Kuwait. Sementara wasit saat Indonesia bertemu Irak pada 11 Oktober 2025 adalah wasit asal China Ma Ning.
Abdullah Jailami (33th) pernah memimpin pertandingan Indonesia, pada Piala Asia U20 2025 menghadapi Uzbekistan (skor akhir 3-1 untuk Uzbekistan).
Ia merupakan salah satu wasit Elite AFC yang sudah berpengalaman di ajang Internasional seperti Liga Champions Asia, Piala Asia, Kualifikasi Piala Dunia, dan Piala Teluk. Namanya juga masuk dalam wasit VAR untuk Piala Dunia 2026
Sementara itu wasit asal China, Ma Ning, akan memimpin laga Timnas Indonesia kontra Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 round 4 zona Asia. Ma Ning dikenal sebagai sosok kontroversial dalam memimpin pertandingan. Salah satu momen paling disorot terjadi pada final Piala Asia 2023, Qatar dan Yordania di Stadion Lusail, Doha.
Di laga tersebut, Ma Ning memberikan tiga penalti kepada Qatar, semuanya dikonversi menjadi gol oleh striker Qatar, Akram Afif. Keputusan tersebut langsung memicu perdebatan di kalangan pengamat dan suporter, yang menilai wasit terlalu berpihak pada tuan rumah.
sumber : Antara
