Limbah Kaca Jadi Cuan! UBSI Kampus Tasikmalaya Salurkan Hibah PKM untuk Bank Sampah Berseka

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Tasikmalaya, baru-baru ini telah sukses menyalurkan Hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) BIMA untuk Bank Sampah Induk (BSI) Berseka Kabupaten Tasikmalaya, sebagai upaya meningkatkan produktivitas silica powder yang diolah dari limbah kaca.

Dukungan tersebut diwujudkan melalui penyediaan peralatan inovatif dan implementasi sistem digitalisasi pengelolaan bank sampah. Implementasi program ini dilaksanakan di Sekretariat Bank Sampah Induk Berseka Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (8/11).

Hibah PKM dari Kemendiktisaintek lewat UBSI kampus Tasikmalaya

Program tersebut merupakan bagian dari Skema Hibah PKM Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Tim pelaksana kegiatan ini dipimpin oleh Herlan Sutisna, bersama anggota dosen Taufik Wibisono, Ratningsih, serta dua mahasiswa, Reyhan Andrea Firdaus dan Zamzam Permana Maulana Sidik.

Herlan Sutisna, Ketua Tim Pelaksana Hibah BIMA UBSI kampus Tasikmalaya, menjelaskan fokus utama program PKM ini penguatan kapasitas produksi silica powder melalui dukungan alat inovatif dan implementasi sistem digitalisasi untuk pengelolaan bank sampah.

"Tujuan utama PKM meningkatkan produktivitas dan kualitas silica powder hasil olahan limbah kaca. UBSI memberikan dukungan alat inovatif yang bisa mempercepat proses produksi, meningkatkan efisiensi kerja, serta menjaga standar mutu produk yang lebih konsisten," ujarnya dalam keterangan yang dikutip Senin (10/11/2025).

Selain bantuan alat produksi, tim dosen dari UBSI kampus Tasikmalaya memperkenalkan sistem digitalisasi pengelolaan bank sampah melalui sebuah aplikasi bernama Eko Berseka. Aplikasi ini berfungsi sebagai sistem pencatatan transaksi dan keuangan yang transparan, memungkinkan setiap unit bank sampah untuk mengakses datanya secara mandiri.

“Melalui Eko Berseka, setiap unit bisa memantau saldo, melakukan pencatatan hasil penjualan, hingga menyusun laporan keuangan secara real time. Ini bentuk transformasi digital yang menegaskan bahwa bank sampah tidak lagi dikelola secara manual, tetapi dengan sistem modern yang akuntabel dan efisien,” tambah Herlan.

Implementasi Hibah PKM dari UBSI Kampus Tasikmalaya

Sebagai langkah implementasi nyata, tim dosen UBSI kampus Tasikmalaya melakukan serah terima aset produksi kepada Bank Sampah Induk Berseka. Aset yang diberikan meliputi wadah material, alat pengolahan kaca, perlengkapan keselamatan kerja, dan perangkat pendukung lainnya.

Hibah ini salah satu bentuk komitmen UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif, dalam menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Direktur Bank Sampah Induk Berseka, Erlan Herlan pun, memberikan apresiasi tinggi atas dukungan dari UBSI kampus Tasikmalaya.

“Kolaborasi ini bukan hanya memberikan bantuan alat, juga pendampingan dan transfer pengetahuan. Dukungan teknologi inovatif dari UBSI benar-benar meningkatkan kapasitas produksi kami, sehingga limbah kaca bisa diolah lebih cepat dan menghasilkan silica powder yang lebih halus dan berkualitas,” kata Erlan.

Selain itu, program PKM ini mencakup pelatihan manajemen keuangan, strategi pemasaran digital (digital marketing), dan pembuatan konten media sosial berbasis kecerdasan buatan yang dilaksanakan dalam beberapa kali pelaksanaan.

Upaya ini diharapkan dapat memperluas pasar dan memperkuat posisi Bank Sampah Berseka sebagai pusat ekonomi sirkular di Kabupaten Tasikmalaya.

“Kami ingin Bank Sampah Berseka menjadi model percontohan ekonomi hijau berbasis teknologi digital di Jawa Barat. Program ini bukan hanya soal pengolahan limbah, tetapi juga transformasi mindset masyarakat bahwa sampah bisa menjadi sumber daya ekonomi yang menghidupi,” ujar Erlan menegaskan visi jangka panjang Bank Sampah Berseka.

Saat ini, Bank Sampah Induk Berseka sedang dalam tahap monitoring dan evaluasi untuk memastikan efektivitas alat inovatif dan stabilitas sistem digital. Program ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan ekonomi hijau yang dapat direplikasi di wilayah lain.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |