Luhut 'Pede' Ekonomi RI Bisa Tumbuh 9% Mulai 2028

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan kajian untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi mulai 2028.

Meskipun banyak lembaga internasional yang memproyeksi ekonomi Indonesia malah akan melambat pada tahun ini sampai 2027, ia memastikan berdasarkan perhitungan DEN justru ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 9%, lebih tinggi dari target Presiden Prabowo Subianto selama 5 tahun periode jabatannya di level 8%.

"Saya percaya ekonomi kita bisa tumbuh 8% bahkan 9%. Kita telah melakukan kajian di DEN karena banyak proyek yang sedang berlangsung di Indonesia," kata Luhut dalam agenda International Conference on Infrastructure 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (12/6/2025).

Luhut mengatakan, salah satu motor penggerak utama percepatan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia ialah program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang akan memakan anggaran hingga Rp 300 triliun pada 2026.

Dengan program MBG, Luhut mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ada dorongan tambahan 0,01% sampai dengan 0,26% dari yang saat ini di kisaran 5%, hingga menciptakan lapangan kerja baru untuk 900 ribu sampai 1,9 juta,

"Nah kalau itu dilaksanakan dengan baik tentu harus detail kita awasi sama-sama, kita beri masukan-masukan, tadi saya juga singgung DEN sudah kirim tim untuk melihat perkembangnnya, dan saya kira cukup bagus," tegas Luhut.

Selain itu, Luhut mengatakan, banyak proyek lain yang dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi, misalnya program hilirisasi non pertambangan, seperti rumput laut dan kemenyan, hingga berbagai proyek infrastruktur fisik yang masih terus berlanjut.

"Kemenyan ini saya sudah bilang marketnya sizenya US$ 23 miliar, orang bisa bicara parfum, bicara hio, semua di sana. Lalu tadi ada seaweed itu marketnya kalau jadi minyak pesawat terbang, kalau kita bisa kasih 10% itu dampaknya sudah saya gak tau berapa besar ke Indonesia," papar Luhut.

Terlepas dari optimisme Luhut itu , Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF) sama-sama merevisi ke bawah outlook atau proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini.

Bagi World Bank, geliat aktivitas ekonomi Indonesia pada 2025 hanya akan tumbuh sebesar 4,7%, lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang mencapai 5,1% dan realisasi pertumbuhan pada 2024 sebesar 5%.

Tekanan terhadap ekonomi Indonesia ini mereka perkirakan utamanya disebabkan efek perang dagang global. Perang dagang itu menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan dan melemahkan harga-harga komoditas, sehingga memperlambat aktivitas investasi maupun ekspor.

"Ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan dapat memengaruhi investasi dan pertumbuhan," sebagaimana tertulis dalam laporan World Bank berjudul The Macro Poverty Outlook (MPO) edisi April 2025 dikutip Selasa (29/4/2025).

Sama seperti World Bank, IMF juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI hanya akan mencapai 4,7% pada 2025 dalam dokumen World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. Proyeksi itu hasil revisi ke bawah perkirakan pertumbuhan ekonomi RI sebelumnya dalam WEO edisi Januari 2025 yang masih bisa mencapai 5,1% pada tahun ini dan 2026.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Dunia Tahun Ini Kembali Gelap, Sri Mulyani: Tekanannya Bertubi-Tubi

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |