Ilustrasi kurban idul adha.
REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengajak umat Islam memaknai perayaan Idul Adha 1146 H/2025 M sebagai momentum ibadah sosial yang berdampak bagi sesama di lingkungan sekitar.
“Idul Adha adalah perayaan umat Islam dalam rangka mengenang keteladanan dan keikhlasan Nabi Ibrahim, tetapi juga ada nilai sosialnya karena daging kurban turut dibagikan dan dinikmati oleh semua orang,” kata Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag NTT H. Hasan Manuk di Kupang, Jumat.
Ia mengatakan bahwa esensi Idul Adha bukan hanya soal daging yang dibagi, tetapi juga tentang ketulusan memberi, keikhlasan berkurban, dan cinta yang menyatukan semua orang.
“Ibadah kurban adalah ibadah yang butuh keikhlasan seseorang untuk membantu sesama, tidak hanya bagi umat muslim tetapi untuk semua orang karena kita semua sama di hadapan Allah SWT,” katanya.
Dalam konteks di NTT, kata dia, semua orang hidup di tengah realitas yang majemuk sehingga perayaan Idul Adha dimaknai sebagai momen berbagi kasih dan kebaikan melalui ibadah kurban.
“Kita hidup di NTT dengan masyarakat yang majemuk, pesan ibadah kurban terwujud ketika kita berbagi kasih kepada tetangga sekitar kita. Karena itu, walau Idul Adha dilaksanakan oleh umat Islam, dampak sosialnya turut dirasakan oleh saudara-saudari dari agama lain,” katanya.
Ia menyatakan bahwa tetangga terdekat maupun anak yatim piatu yang dalam situasi tertentu belum atau jarang menikmati daging memiliki hak khusus untuk menikmati daging kurban.
Mewakili Kemenag NTT ia turut mengucapkan selamat Idul Adha kepada semua umat muslim yang merayakan khususnya yang berada di wilayah Provinsi NTT.
“Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah, mari bersama menebar cinta kasih melalui ibadah kurban bagi,” pesannya.
sumber : Antara