Mayoritas Anggota UEFA Dukung Boikot Sepak Bola Israel

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS – Persatuan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dilaporkan akan memutuskan pelarangan Israel berkompetisi di Eropa terkait genosida yang sedang berlangsung di Gaza. Mayoritas anggota UEFA dilaporkan menyetujui langkah pelarangan itu.

Surat kabar Inggris The Times melaporkan bahwa UEFA akan membuat keputusan resmi untuk melarang Israel berpartisipasi dalam turnamen Eropa, menyusul persetujuan mayoritas komite eksekutif UEFA dan serikat sepak bola Eropa. Surat kabar itu menambahkan bahwa mayoritas anggota UEFA mendukung pelarangan Israel dari sepak bola Eropa menjelang sesi pekan depan.

Times lebih lanjut menyatakan bahwa UEFA dijadwalkan untuk memutuskan penangguhan keanggotaan Israel minggu depan, dengan dukungan mayoritas anggota komite eksekutif.

Patut dicatat bahwa sekelompok penasihat PBB telah meminta serikat sepak bola internasional dan Eropa untuk menangguhkan keanggotaan Israel setelah penyelidikan PBB menyimpulkan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Pernyataan dari Kantor Hak Asasi Manusia PBB menekankan bahwa skorsing Israel dari kompetisi Eropa merupakan respons yang diperlukan untuk mengatasi genosida yang sedang berlangsung di Wilayah Palestina.

Mereka menambahkan bahwa dunia olahraga harus menolak gagasan ‘bisnis seperti biasa’ dan bahwa badan-badan olahraga tidak boleh mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia yang serius. Terlebih, baik UEFA maupun Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) sebelumnya telah melakukan skorsing Rusia dari kompetisi Eropa sejak tahun 2022 terkait serangan ke Ukraina.

The Times telah melaporkan bagaimana “beberapa klub Eropa bertanya kepada UEFA apakah ada cara agar mereka tidak bermain melawan Israel”. Maccabi Tel Aviv adalah satu-satunya tim Israel yang terlibat dalam kompetisi UEFA musim ini, dengan Aston Villa akan menjamu mereka di pertandingan Liga Europa pada 6 November.

Protes terjadi ketika Maccabi bertandang ke klub Yunani PAOK di Thessaloniki pada 24 September. Terungkap juga bahwa Spanyol sedang mempertimbangkan untuk memboikot putaran final Piala Dunia musim panas mendatang jika mereka lolos bersama Israel.

Israel Hayom sebelumnya melaporkan bahwa Qatar, salah satu donor terbesar bagi UEFA, mendorong diadakannya pemungutan suara tersebut selepas serangan Israel ke Doha dua pekan lalu. Mosi tersebut diperkirakan akan mulus jika dilakukan pemungutan suara karena hanya dua atau tiga dari 20 negara yang memberikan suara dengan tegas menentang pemboikotan Israel.

Sanksi apa pun yang dijatuhkan oleh UEFA akan membuka jalan bagi FIFA untuk mengikutinya. Namun, badan sepak bola dunia tersebut dikatakan berada dalam posisi yang sulit karena hubungan dekat yang dimiliki oleh Gianni Infantino dan Presiden AS Donald Trump. 

Gedung Putih tidak akan senang melihat Israel dikeluarkan dari turnamen yang akan diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat bersama Kanada dan Meksiko. Juru bicara departemen tersebut mengatakan kepada Sky News. “Kami benar-benar akan berupaya untuk sepenuhnya menghentikan segala upaya yang mencoba melarang tim sepak bola nasional Israel dari Piala Dunia.”